JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI dari Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung pasti bersedia jika ditanya tentang kesanggupannya menjadi calon wakil presiden. Namun, keputusan untuk mengajukan Akbar sebagai cawapres itu tergantung pada Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie selaku calon presiden dari partai tersebut.
"Sebagai politisi, (Akbar Tanjung) tidak mungkin menjawab tidak bersedia atau no comment. No comment itu kan bukan sikap politisi," ujar Hajriyanto seusai pelantikan anggota pergantian antarwaktu anggota MPR di Kompleks Gedung Parlemen, Jumat (21/3/2014).
Menurutnya, Akbar menjawab pertanyaan wartawan tentang kesediaannya menjadi calon wakil presiden. Hajriyanto mengatakan, sebagai politisi tulen, Akbar harus menjawab pertanyaan tersebut karena menjadi presiden dan wakilnya merupakan panggilan negara.
Sebagai warga negara, kata Hajriyanto, Akbar memiliki hak untuk dipilih dan memilih menggunakan hak konstitusionalnya. Meski demikian, penggunaan hak tersebut perlu disesuaikan dengan aturan organisasi partai.
Hajriyanto berpendapat ada dukungan kuat terhadap pencalonan Akbar sebagai wapres. Partai Golkar secara formal sudah memutuskan bahwa rapat pimpinan nasional (rapimnas) menjadi forum yang diadakan untuk memilih capres dan cawapres. Rapimnas 2014 sudah memutuskan bahwa Aburizal ditetapkan capres dari partai nomor urut 5 tersebut. Adapun keputusan tentang cawapres, baik dari internal maupun eksternal partai, diserahkan kepada Aburizal dan akan disahkan dalam rapimnas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.