Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 8 Tokoh yang Dinilai Cocok Dampingi Jokowi untuk Pilpres

Kompas.com - 20/03/2014, 15:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai, ada delapan tokoh yang cocok untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2014. Boni lantas menilainya melalui tujuh aspek, yakni kesamaan visi-misi, rekam jejak bersih, tegas dan berani, pekerja keras, dominan atau tidak terhadap Jokowi, mendapat dukungan publik, serta, terakhir, mendapat dukungan dari Jokowi sendiri.

Tokoh pertama yang dinilai cocok untuk mendampingi Jokowi adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Menurut Boni, Abraham merupakan tokoh yang bersih dan jujur. Abraham juga dinilainya sebagai tokoh yang tegas dan berani.

"Sudah terbukti, Abraham sukses memimpin KPK. Satu-satunya kekurangan Abraham, dia tidak mempunyai partai politik," kata Boni dalam diskusi bertajuk "Siapa Figur Ideal Pendamping Jokowi" di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Tokoh kedua yang dinilai pantas adalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Boni menilai Surya Paloh sebagai tokoh yang nasionalis dan mempunyai visi ke depan. Hanya, Boni khawatir dengan senioritasnya di dunia politik. Surya akan bersikap dominan jika menjadi cawapres Jokowi.

"Bukan tidak mungkin nanti justru Surya yang akan memegang kendali," ujar dia.

Tokoh ketiga adalah mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli. Menurut Boni, Rizal adalah tokoh pejuang yang setia mengkritik pemerintahan. Rizal selama bertahun-tahun telah menjadi oposisi pemerintah, meskipun tanpa partai.

"Dia sekarang juga sudah menyatakan siap maju dengan ikut konvensi rakyat," ujar Boni.

Tokoh keempat, calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat, Ali Masykur Musa. Menurut Boni, Ali adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama yang punya kesamaan hal dengan presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Pluralitasnya tidak perlu diragukan lagi. Hanya, sayangnya, dia kurang mempunyai popularitas," ujar Boni.

Tokoh kelima adalah calon wakil presiden dari Partai Hanura, Harry Tanoesoedibjo. Menurut Boni, Harry adalah tokoh pengusaha yang cukup sukses pada usianya yang masih muda. Kemungkinan Harry untuk lepas dari Partai Hanura dan Wiranto, sebagai pasangan calon presiden, juga masih cukup besar.

"Dia ini kan baru masuk Hanura. Dia tidak benar-benar ada pada posisi penting di sana, meskipun uang Hanura kemungkinan dari dia," ujarnya.

Selanjutnya adalah calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mahfud MD. Boni menilai bahwa Mahfud adalah sosok yang bersih jika melihat rekam jejaknya ketika menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). "Tapi sayangnya, sampai saat ini dia masih belum punya parpol," kata Boni.

Tokoh ketujuh adalah Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu. Menurut Boni, Ryamizard adalah tokoh yang tegas dan memiliki rekam jejak yang baik sebagai tokoh militer. "Ini akan menjadi perpaduan yang pas kalau ingin memasangkan Jokowi yang sipil, dengan militer," tambah Boni.

Tokoh terakhir adalah calon presiden dari PKB, Jusuf Kalla. Boni mengatakan, Kalla saat ini memang disebut-sebut sebagai sosok yang potensial untuk mendampingi Jokowi. Namun, Boni juga mengkhawatirkan bahwa sosok Kalla yang sudah senior justru akan membuatnya bersikap dominan terhadap Jokowi.

"Belum lagi, dia ini kan pengusaha, punya usaha macam-macam. Nantinya justru yang ditakutkan akan conflict of interest," pungkas Boni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com