Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Penyadapan, Lemsaneg Dalami Keterlibatan Telkomsel dan Indosat

Kompas.com - 26/02/2014, 16:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pertahanan menerjunkan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk mendalami dugaan keterlibatan dua operator telekomunikasi, Telkomsel dan Indosat, dalam operasi penyadapan yang dilakukan intelijen Australia. Lemsaneg pun mengkaji penggunaan sistem komunikasi melalui satelit yang dimiliki oleh pihak asing.

"Kami dalami lebih dulu, kami juga sudah terjunkan Lemsaneg. Kami sekarang memegang UU ITE. Tetapi, pada UU soal cyber defense belum ada," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Istana Negara, Rabu (26/2/2014).

Purnomo mengakui penerapan sistem komunikasi melalui satelit sangat rawan disadap. Pasalnya, satelit tersebut sebagian besar milik asing. Akan tetapi, Purnomo menegaskan intelijen Indonesia juga melakukan proteksi jaringan komunikasi melalui pelindung, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Sistem proteksi itu sudah diterapkan dalam Cyber Operating Center (COC) di Kementerian Pertahanan.

"Masalahnya ini, Lemsaneg sudah lapor saya, sekarang sudah didalami," ujar Purnomo.

Selain Lemsaneg, Badan Intelijen Negara (BIN) juga mendalami modus penyadapan yang dilakukan pihak intelijen Australia. BIN pun meminta agar dua operator terbesar di Indonesia, Indosat dan Telkomsel, tetap berpihak pada kepentingan Negara Kesatuan RI (NKRI). BIN pun mengusulkan agar semua operator telekomunikasi dimiliki sepenuhnya oleh Indonesia, dan tidak diserahkan kepada asing.

Sebelumnya, intelijen Australia berkolaborasi dengan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat untuk meningkatkan pantauan ke Asia sejak kasus Bom Bali pada 2002. China dan Indonesia menjadi perhatian khusus. Di Indonesia, Indosat dan Telkomsel adalah operator telekomunikasi yang diketahui telah menjadi sasaran pemantauan intelijen.

Berdasarkan dokumen NSA yang dibocorkan Edward J Snowden pada awal 2013, rekaman pembicaraan melalui operator Indosat merupakan bagian dari pemantauan intelijen Direktorat Sinyal Australia (ASD). Lembaga ini merupakan partner NSA.

Adapun dari operator Telkomsel, intelijen Australia mengantongi 1,8 juta data kunci terenkripsi terkait pelanggan anak perusahaan PT Telkom ini. Baik Telkomsel maupun Indosat sudah membantah keterlibatannya dalam aksi penyadapan ini. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pun sudah mengumpulkan seluruh operator telekomunikasi di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com