"Kami bertanya kepada responden, seberapa besar keinginan Anda untuk menggunakan hak suara di Pemilu mendatang," kata peneliti IFES, Rakesh Sharma, dalam jumpa pers rilis surveinya, di Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Hasilnya, lanjut Rakesh, 90 persen responden mengaku tertarik menggunakan hak pilih mereka. Sementara 9 persen menjawab mereka kemungkinan tertarik berpartisipasi, sedangkan 1 persen responden menyatakan sama sekali tidak tertarik untuk memilih.
"Kami juga membagi ke kategori pria dan wanita. Hasilnya, wanita lebih tertarik untuk berpartisipasi ke dalam pemilu dibanding pria," ujar Rakesh.
Sebesar 91 persen wanita mengaku sangat tertarik mengunakan hak suara mereka dalam pemilu. Sementara 7 persen mengaku kemungkinan tertarik untuk berpartisipasi. Untuk responden pria, 88 persen menyatakan sangat tertarik menggunakan hak suaranya dan 10 persen menyatakan kemungkinan tertarik untuk berpartisipasi.
Meski animo untuk mengikuti Pemilu 2014 meningkat, kata Rakesh, hal tersebut ternyata tidak berbanding lurus dengan ketertarikan masyarakat terhadap politik. Responden diajukan pertanyaan tentang seberapa besar ketertarikannya pada politik. Hasilnya, 41 persen responden mengaku tidak terlalu tertarik terhadap politik; 14 persen lainnya bahkan mengaku sama sekali tidak tertarik.
Sementara itu, 36 persen responden mengaku tertarik dengan politik dan yang mengaku sangat tertarik hanya 6 persen. Survei ini dilakukan pada 17-30 Desember 2013. Survei melibatkan 1.890 responden yang tersebar di 33 provinsi Indonesia. Margin of error 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini diselenggarakan dari biaya LSI dan IFES, tanpa biaya dari sponsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.