"Perusahaan atau konsorsium pemenang lelang produksi akan bertanggung jawab juga pada distribusi. Satu paket," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, saat berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas.com, Kamis (12/12/2013).
Husni mengatakan, penetapan satu paket ini untuk memudahkan koordinasi dan permintaan tanggung jawab jika terjadi kesalahan atau kerusakan surat suara baik saat produksi mau pun saat proses distribusi hingga ke TPS.
"Jadi meminta tanggung jawabnya lebih mudah. Misalnya kalau ada yang rusak. Kan biasanya yang mendistribusi bilang, 'Ini rusak saat dikemas'. Sementara yang memproduksi bilang 'Waktu kami kemas masih bagus kok'. Saling lempar," ujar Husni.
Penyatuan paket produksi dan distribusi perusahaan dan konsorsium diharapkan membuat pengadaan logistik Pemilu 2014 lebih efisien dan efektif.
Sebelumnya, Husni mengatakan, KPU juga meminta pemenang tender untuk mencetak 1.000 lembar surat suara cadangan per dapil. Produksi surat suara cadangan untuk mengantisipasi kerusakan saat produksi, pengepakan, atau pengiriman. Dia memastikan cadangan surat suara tidak akan disalahgunakan.
Sementara, Sekretaris Jenderal KPU Arief Rahman Hakim memperkirakan kebutuhan surat suara Pemilu 2014 mencapai 775 juta lembar.
"Perkiraan volume pekerjaan untuk logistik Pemilu 2014 sebagai berikut. Surat suara 775.04.929 lembar," katanya, Kamis (17/10/2013).
Ia menjabarkan, perkiraan jumlah surat suara tersebut didapat dari jumlah total DPSHP ditambah dua persen ditambah cadangan 1.000 surat suara per dapil.
"Tambahan dua persen dan cadangan 1.000 lembar per dapil merupakan perintah Undang-Undang (UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.