"(Pemira) ini tidak ada hubungan dengan elektabilitas tapi karena tuntutan kader. Mereka merasa ini harus karena masyarakat juga menuntut begitu," ujar Anis saat ditemui di sela acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Oleh karena itu, menurutnya elektabilitas PKS yang saat ini masih rendah tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda penjaringan capres. Capres PKS akan tetap ditentukan terlepas dari tinggi dan rendahnya elektabilitas PKS.
"Tapi karena kader kita di berbagai daerah, dan tokoh masyarakat juga banyak yang meminta capres PKS ditetapkan sebelum pileg, akhirnya kita tetapkan," ujar dia.
Menurutnya, kader PKS dan tokoh masyarakat itu ingin melihat PKS dalam satu paket lengkap pada pemilu 2014 mendatang, yakni memiliki calon legislatif dan calon presiden. Dengan begitu, elektabilitas capres maupun caleg PKS dapat meningkat secara beriringan.
Terkait berkoalisi dengan partai islam lainnya untuk mendongkrak elektabilitas, Anis mengaku saat ini PKS belum memikirkan ke arah sana. Menurutnya, keputusan koalisi baru akan ditetapkan setelah pileg 2014.
"Itu (koalisi partai islam) nanti lah, setelah pemilu legislatif, setelah melihat pencapaian presidential threshold, kita akan lebih fleksibel," ujar dia.
Pemira diikuti oleh kader-kader internal yang diusung oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) kepada Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK) yang mendapat mandat menyelenggarakan pemira. Usulan nama itu kemudian akan dipilih oleh sekitar 1 juta kader PKS dalam proses pemira tanggal 29-30 November 2013. Dari hasil pemira ini, akan ada 3-5 nama yang diajukan ke Majelis Syuro PKS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.