ANDA tentu pernah mendengar nama Bunda Putri, bukan? Satu pekan terakhir, nama Bunda Putri menjadi bahasan hangat di kalangan politikus dan diulas di media massa.

Nama Bunda Putri pertama kali muncul dalam sidang dugaan suap kuota impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah, akhir Agustus lalu. Dalam sidang itu diperdengarkan rekaman pembicaraan antara Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, yang terdengar suara perempuan yang beberapa kali dipanggil Bunda Putri.

Bunda Putri semakin tersohor setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar jumpa wartawan, Kamis pekan lalu. Presiden secara khusus melakukan klarifikasi, beberapa jam setelah Luthfi yang bersaksi di sidang Fathanah mengungkapkan bahwa Bunda Putri merupakan orang yang sangat dekat dengan presiden.

Ia menyebut, Bunda Putri memiliki informasi tentang kebijakan-kebijakan yang akan diambil presiden, termasuk perombakan kabinet. Pernyataan itulah yang dibantah presiden.

Presiden mengatakan, 1.000 persen Luthfi bohong. Presiden juga mengatakan, pernyataan bahwa Bunda Putri tahu kebijakan reshuffle kabinet 2.000 persen bohong.

Reaksi Presiden itu justru membuat kalangan politikus di parlemen bertanya-tanya. Muncul banyak spekulasi tentang sosok Bunda Putri. Ada yang mengatakan istri dirjen di Kementerian Pertanian, ada yang menduga istri Kepala Rumah Tangga Kepresidenan, ada pula dugaan Bunda Putri adalah adik Wakil Presiden Boediono, tetapi sudah dibantah.

Foto-foto seorang perempuan yang diduga Bunda Putri juga bertebaran melalui Blackberry Messenger. Perempuan itu terlihat bersama beberapa pejabat, seperti mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan lain-lain.

Tidak sedikit politikus parlemen yang mengkritik pernyataan presiden. Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, misalnya, menulis, ”Dulu bilang tak kenal Sengman, ternyata kenal. Sekarang bilang tak kenal Bunda Putri,” dalam status Blackberry Messenger-nya.

Politikus Partai Golkar itu pun menulis, ”Istana Tak Berdaya, Bunda Putri Terbukti Sakti”, setelah Staf Ahli Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan, presiden tidak akan mengungkap identitas Bunda Putri. Padahal, sebelumnya, Presiden mengatakan akan mengungkap identitas Bunda Putri dalam satu-dua hari setelah menggelar jumpa wartawan.

Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid tak mau ketinggalan mengkritik keputusan Istana. Dalam keterangan persnya, Hidayat menyesalkan keputusan Istana untuk tidak mengungkap hasil investigasi tentang Bunda Putri kepada publik. ”Tiga ribu persen publik menunggu hasil investigasi yang dilakukan presiden,” tuturnya. (Anita Yossihara)