Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Cocok Jadi Cawapres Jokowi, Bukan Prabowo

Kompas.com - 08/10/2013, 15:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Lembaga survei Cyrus Network menyebutkan, berdasarkan survei publik tentang calon wakil presiden, Basuki Tjahaja Purnama dianggap paling cocok bersanding dengan Joko Widodo. Jika Basuki disandingkan dengan Prabowo Subianto, maka muncul banyak penolakan.

Berdasarkan survei tersebut, yang lebih cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah Dahlan Iskan.

"Untuk Prabowo Subianto, publik cenderung memasangkannya dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan," kata Senior Consultant Cyrus Network (CN) Hafizhul Mizan Piliang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/10/2013).

Selain Basuki dan Dahlan, Cyrus menempatkan nama-nama lain sebagai cawapres pendamping Prabowo, antara lain Menteri Perekonomian Hatta Rajasa. Dalam survei itu, Dahlan menduduki posisi teratas dengan 19,8 persen dukungan responden.

Basuki mendapat 14,5 persen dukungan dan Hatta Rajasa sebanyak 14,4 persen. Selain tidak cocok untuk berdampingan dengan Prabowo, Basuki juga dianggap bukan figur yang cocok sebagai wapres bagi calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical. Basuki memperoleh persentase terendah dengan angka 13,3 persen.

Dari survei itu, nama yang cocok sebagai pasangan Ical adalah Hatta Rajasa, yang mendapat dukungan sebanyak 20,2 persen. Ketika Ical disandingkan dengan Dahlan Iskan, dukungannya sebesar 19,3 persen.

Bagaimana jika nama-nama cawapres itu disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden? Kali ini, survei itu mendudukkan Basuki di urutan teratas dengan 31,6 persen dukungan. Tempat kedua ditempati Dahlan Iskan dengan 17,1 persen. Ketiga, Hatta Rajasa dengan 13 persen.

Survei dilakukan pada 23-28 Agustus dan 12-14 September 2013 terhadap 1.020 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error +3,1 persen. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com