Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ada Spanduk Dukung Pramono "Nyapres"

Kompas.com - 25/07/2013, 12:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah spanduk dukungan untuk Pramono Edhie Wibowo menjadi calon presiden 2014 terbentang di belakang Kompleks Gedung Parlemen, Jalan Lapangan Tembak, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2013). Spanduk itu dipasang atas nama Barisan Massa Demokrat yang merupakan organisasi sayap Partai Demokrat.

Spanduk bertuliskan "Keluarga Besar Barisan Massa Demokrat Seluruh Indonesia Mendukung Penuh Pencalonan Bpk. Pramono Edhie Wibowo Sebagai Capres 2014" telah terpasang sejak beberapa hari lalu dan tersebar di lima titik di Jakarta.

"Iya, tentu kami tahu ada beberapa kandidat yang kompeten, tapi tentu yang kita dukung adalah yang menurut kami bagus untuk memperbaiki kondisi bangsa indonesia saat ini," kata pengurus Barisan Massa Demokrat, Tumpal Naibaho, saat dikonfirmasi mengenai pemasangan spanduk tersebut pada Kamis (25/7/2013).

Untuk diketahui, Pramono Edhie adalah adik ipar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini baru sekitar satu bulan lalu resmi menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Nama Pramono Edhie sering dikaitkan sebagai calon presiden dari jalur konvensi Partai Demokrat. Dianggap potensial, Pramono juga membuat partai lain terpikat, salah satunya adalah Partai Golkar yang mempertimbangkan untuk meminang Pramono guna disandingkan dengan Aburizal Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com