Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengganti Taufik Kiemas di MPR Berinisial TJ?

Kompas.com - 02/07/2013, 17:35 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aria Bima mengungkapkan, pengganti Taufik Kiemas sebagai ketua MPR RI adalah seseorang berinisial TJ. Namun, dia enggan memberitahukan lebih lanjut kepanjangan dari inisial tersebut.

"Inisialnya TJ, kalau masih belum ganti, ya. Saya tahu tapi tidak bisa mengumumkan," ujar Aria di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama-nama pengganti Taufik. Nama tersebut akan diserahkan ke MPR RI dan diumumkan pada 5 Juli 2013. Tjahjo juga menegaskan dirinya tidak masuk dalam daftar nama pengganti almarhum Taufik Kiemas sebagai ketua MPR RI.

"Oh, enggak. Saya masih sebagai Sekjen. Pengganti (Taufik) sudah ada namanya. Dalam rapat pleno umum partai dan laporan Sekjen MPR, Ibu Mega sudah memegang nama-nama anggota fraksi PDI-P di MPR," terang Tjahjo.

Hal senada dikatakan Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani. Puan mengaku belum mengetahui nama pengganti Taufik. Pengganti Taufik telah menjadi wewenang Megawati selaku Ketua Umum.

"Ada beberapa nama, saya enggak tahu juga siapa karena belum dibicarakan Ibu Ketum. Tapi kita sudah sepakat memang minggu ini kita akan ajukan surat nama kepada pimpinan MPR," kata Puan.

Sebelumnya, pimpinan MPR sudah menggelar rapat konsultasi dengan semua fraksi untuk menentukan mekanisme penggantian ketua MPR. Rapat itu akhirnya menyepakati selama posisi ketua MPR tidak ada, tidak akan ada pejabat sementara.

Seluruh urusan MPR nantinya akan dijalani secara bersama-sama oleh empat wakil yang ada saat ini. Keempat wakil itu ialah Hajriyanto Y Thohari (F-Partai Golkar), Lukman Hakim Syaifuddin (F-PPP), Melanie Leimena Suharli (F-Partai Demokrat), dan Farhan Hamid (dari unsur DPD). Pengganti Taufik nantinya akan meneruskan sisa jabatan almarhum sebagai ketua MPR hingga tahun 2014.

Calon pengganti Taufik

Sejumlah nama muncul ke publik sebagai kandidat pengganti Taufik Kiemas. Beberapa di antaranya ialah Wakil Ketua DPR Pramono Anung, anggota Komisi I Sidarto Danusubroto, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani, hingga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Pramono dalam berbagai kesempatan menyatakan ketidaktertarikannya mengisi kursi ketua MPR. Pramono mengaku masih fokus menjalani tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR.

Kandidat kuat lainnya ialah Sidarto Danusubroto. Sidarto merupakan Ketua DPP bidang Kehormatan di PDI Perjuangan. Sidarto juga merupakan tokoh senior di partai berwarna merah ini. Namun, setiap kali ditanya tentang kemungkinannya menggantikan Taufik, Sidarto selalu mengelak dan tak mau membahas hal ini.

Seperti diketahui, Taufik Kiemas meninggal dunia pada 8 Juni lalu di Singapura. Taufik meninggal karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya. Semasa hidupnya, almarhum merupakan politisi senior PDI Perjuangan. Ia juga merupakan Ketua MPR periode 2009-2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com