Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brimob Terlibat Bentrok Diadili di Peradilan Umum

Kompas.com - 27/04/2012, 07:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan gabungan atas kasus bentrokan antara anggota Brimob Polda Gorontalo dan TNI AD Batalyon Infanteri 221 di Gorontalo, Minggu (24/4/2012).

Ia menegaskan, telah menangkap beberapa anggota Brimob yang terbukti melakukan pelanggaran profesi, dan selanjutnya akan diserahkan ke pengadilan umum. Hal tersebut dikatakan Timur seusai mengikuti pembukaan Kejuaraan Karate Panglima TNI di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/4/2012) malam.

"Sudah ada sembilan anggota Polri dari Brimob yang dilakukan penahanan yang ada di Gorontalo. Tentunya proses ini nanti bisa diikuti karena melalui peradilan umum," ujarnya kepada para wartawan.

Namun, Timur masih enggan mengungkap identitas dan peran kesembilan anggota Brimob Polda Gorontalo yang ditahan tersebut, atas alasan penyelidikan masih berlanjut. "Kita ikuti saja nanti ya," lanjutnya.

Timur menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan gabungan sementara antara TNI dan Polri di lapangan, faktor yang menjadi pemicu pecahnya bentrokan di Jalan Ade Irma Nasution, depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gorontalo tersebut, adalah adanya kesalahpahaman. "Saya kira semua dikaitkan dengan kesalahpahaman," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut bermula saat dua anggota Brimob bernama Brigadir Kepala Asrul Sani dan Brigadir Satu Saripudin berpatroli rutin menggunakan truk Brimob pada Minggu sekitar pukul 03.00 Wita.

Saat truk melintas di depan Kantor Dinas PU Kabupaten Gorontalo di Jalan Ade Irma Nasution, mereka dilempari batu oleh sekelompok orang tidak dikenal yang diperkirakan berjumlah 12 orang.

Setelah melapor ke Polres Gorontalo, beberapa saat kemudian, puluhan anggota Brimob bersenjata laras panjang langsung menyisir Jalan Ade Irma Nasution. Mereka menemukan sekelompok orang yang ternyata prajurit TNI AD Batalyon Infanteri 221.

Saat itulah langsung terjadi bentrokan, dan saling tembak. Dari pihak TNI, keempat korban tembak adalah Prajurit Dua (Prada) Apriadi di bagian punggung, Prada Firman di bagian tangan kiri, Prada Yanris di bagian mata kaki sebelah kanan, dan Prada Tiflif di bagian paha kanan. Adapun dua anggota TNI lainnya, yakni Prada Rahim dan Prada Adrian, terluka akibat sabetan pedang di bagian lengan dan pelipis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com