Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Narkoba di Lapas Akan Terus Dilanjutkan

Kompas.com - 05/04/2012, 23:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengatakan pihaknya akan segera menerbitkan standar operasional prosedur (SOP) inspeksi mendadak untuk memberantas narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

SOP tersebut akan menjadi panduan aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) yang akan melakukan operasi pemberantasan jaringan narkoba di lapas. SOP baru diterbitkan untuk memperbaharui SOP sebelumnya yang sempat menimbulkan polemik saat terjadi insiden pemukulan terhadap sipir.

"Dengan langkah cepat pada malam hari kemarin saya langsung bertemu dengan Kepala BNN (Badan Nasional Narkotika) Pak Gories Mere untuk merumuskan suatu SOP yang jelas dan akan segera kami umumkan sebelum hari Rabu," katanya di Jakarta, Kamis (5/4/2012).

Menkumham berharap SOP ini akan menjadi solusi guna menghindari terjadinya insiden seperti yang terjadi dalam inspeksi mendadak Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.

Seperti yang diberitakan, terjadi insiden pemukulan terhadap sipir saat dilakukan sidak oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana bersama BNN untuk mencokok jaringan narkoba yang berada di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

Ia menyatakan, sebelumnya memang dirinya membekukan nota kesepahaman dengan BNN untuk sementara waktu guna meredakan dampak dari insiden di Pekanbaru, namun MoU tersebut tidak pernah dibatalkan.

"MoU tidak pernah dibatalkan, tapi dibekukan, tetapi hanya dalam hitungan hari ini, insya Allah nanti ada SOP. Inilah SOP yang sedang kami rumuskan bersama dengan BNN," katanya.

BNN sendiri memilik kepentingan untuk dapat melakukan sidak secara mendadak. Hal tersebut untuk mencegah penghilangan barang bukti pelaku saat dilakukan pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

    Nasional
    4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

    Nasional
    Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

    Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

    Nasional
    Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

    Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

    Nasional
    Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

    Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

    Nasional
    Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

    Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

    Nasional
    PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

    PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

    Nasional
    Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

    Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

    Nasional
    Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

    Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

    Nasional
    Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

    Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

    Nasional
    Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

    Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

    Nasional
    PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

    PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

    Nasional
    Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

    Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com