Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksara Han-geul hingga Operasi Plastik

Kompas.com - 29/03/2012, 07:40 WIB

KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir 2012 berakhir, Selasa (27/3/201), dan Korea Selatan bisa dibilang sukses sebagai tuan rumah. KTT prestisius itu dihadiri 53 pemimpin negara, lebih banyak dari KTT Keamanan Nuklir I 2010 di Washington yang dihadiri 47 pemimpin negara. KTT itu juga melibatkan 5.000 delegasi dan 3.700 jurnalis dari seluruh dunia. Tentu tidak mudah mengorganisasikan konferensi yang disebut-sebut terbesar dalam sejarah Korsel.

KTT Nuklir berlangsung di gedung Coex, Seoul. Gedung itu biasa digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan internasional. Tak kurang dari 200 pameran dan 2.500 konferensi internasional digelar di sana setiap tahun. KTT G-20/2010 juga dilaksanakan di gedung itu. Pengamanan selama KTT memadai. Hanya delegasi, media, dan panitia yang teregistrasi yang dapat masuk ke lokasi itu.

Sarana konferensi juga tergolong lengkap dan terawat baik. Petugas di pusat media sigap membantu peserta yang memerlukan bantuan. Mereka pun sangat ramah.

Selain kelengkapan standar seperti akses internet, ruang konferensi pers, serta makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan wartawan, yang unik dari pusat media itu adalah keberadaan gerai pameran. Di gerai yang tersedia, panitia sepertinya berusaha mempromosikan ”wajah” Korea kepada pewarta dari penjuru dunia.

Korea Post, perusahaan penyedia layanan pengiriman surat di Korsel, membuka layanan penulisan nama dengan menggunakan huruf aksara khas Korea yang disebut Han-geul. Di situ pengunjung dipersilakan menuliskan namanya dalam huruf Latin. Selanjutnya, seniman kaligrafi di gerai itu menggoreskan tinta menggunakan kuas, menuliskan nama yang diminta, pada secarik kertas.

”Ini untuk kenang-kenangan saya pernah ke Korea,” kata salah satu wartawan Indonesia yang senang dengan layanan cuma-cuma itu.

Informasi mengenai gerai itu pun menyebar di hampir seluruh wartawan Indonesia. Malah ada wartawan meminta dituliskan nama istri dan anaknya sebagai oleh-oleh.

Gerai Seoul Metropolitan Government juga menarik perhatian. Selain memberi informasi seputar budaya dan tempat wisata Korea, gerai itu juga menyediakan pakaian tradisional yang disebut dengan Hanbok. Pengunjung bisa berpose menggunakan pakaian itu, tanpa dipungut biaya. Mereka juga memberikan cendera mata berupa buku-buku sejarah Korea, perekonomian, dan budayanya.

Promosi tempat-tempat wisata di Seoul juga dilakukan panitia melalui program city tour. Mereka menyediakan bus yang akan mengantar jurnalis dari berbagai pelosok dunia, yang ingin berwisata selama lebih kurang dua jam di sela-sela pelaksanaan KTT.

Juga tersedia jasa pemotretan digital yang hasil cetakannya menyerupai lukisan cat minyak. Hasil jepretan seukuran kartu pos itu dimasukkan dalam bingkai bertuliskan Nuclear Security Summit 2012. Gerai ini dipadati jurnalis karena hasil cetakannya unik dan diberikan kepada pengunjung secara cuma-cuma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com