Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kejutan" Baru dari Nazaruddin

Kompas.com - 17/06/2011, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nazaruddin mengeluarkan "peluru" baru. Dari Singapura, dalam pesan singkatnya kepada Koran Tempo, Kamis (16/6/2011) malam, ia mengungkapkan hal baru. Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu menuding anggota Badan Anggaran, Anglina Sondakh, I Wayan Koster, dan Mirwan Amir, yang bermain dalam penganggaran proyek wisma atlet SEA Games yang bernilai Rp 191 miliar. Nama Nazaruddin sendiri dikaitkan dengan pusaran kasus yang turut menjerat Sesmenpora Wafid Muharram sebagai tersangka.

"Yang bermain anggaran di Sesmenpora itu Ibu Angelina dan Pak Wayan Koster serta pemimpin Badan Anggaran, Pak Mirwan Amir, bukan saya," demikian Nazaruddin, seperti dimuat Koran Tempo, Jumat (17/6/2011).

Nazaruddin menyatakan, dia akan membuka semuanya karena tak ingin difitnah dan menjadi bagian dari apa yang disebutnya sebagai rekayasa. Selanjutnya, Nazaruddin meminta agar mengonfirmasikan kepada Tim Pencari Fakta (TPF) Partai Demokrat yang dibentuk untuk menyelidiki dugaan keterlibatan Nazaruddin dan Angelina Sondakh dalam kasus ini. Menurut anggota Komisi VII DPR ini, Angelina sudah menyampaikan seluruh fakta kepada TPF. Uang yang diduga suap, kata Nazaruddin, berasal dari Wayan Koster dan Angelina, yang kemudian diserahkan kepada Mirwan Amir.

"Sama Mirwan Amir dibagi-bagi kepada pimpinan Banggar (Badan Anggaran). Itu penjelasan dia (Angelina) di depam tim TPF," ujarnya.

Selanjutnya, Nazaruddin meminta agar penjelasan selanjutnya dikonfirmasi kepada TPF. Menurut dia, keterangan Angelina disampaikan kepada anggota TPF Demokrat, di antaranya Jafar Hafsah, Max Sopacua, Benny K Harman, Edi Sitanggang, dan Ruhut Sitompul.

Saat dihubungi Kompas.com, Jumat siang, Ruhut mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh TPF dari Nazaruddin dan Angelina, keduanya membantah terlibat kasus itu.

"Kami sudah tanya langsung ke mereka. Katanya tidak terlibat," kata Ruhut yang tengah berada di luar negeri.

Sementara itu, Ketua TPF Demokrat Benny K Harman belum menjawab panggilan saat dihubungi melalui telepon.

Dikaitkannya nama politikus Partai Demokrat dalam kasus dugaan suap Sesmenpora berasal dari pernyataan Kamaruddin Simanjuntak, mantan pengacara salah satu tersangka, Mindo Rosalina Manulang. Ia menyebutkan, Rosa hanya mengantarkan bos PT DGI yang juga menjadi tersangka, M El Idris, untuk bertemu Wafid atas perintah atasannya, Nazaruddin. Namun, setelah mencopot Kamaruddin, Rosa menarik keterangannya terkait Nazaruddin.

Sejak 23 Mei lalu, Nazaruddin bertolak ke Singapura dengan alasan menjalani pengobatan. Ia mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap Sesmenpora. KPK melayangkan panggilan kedua. Jika sampai panggilan ketiga ia tetap mangkir, KPK akan melakukan penjemputan secara paksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com