JAKARTA, KOMPAS.com — Tantangan dalam panggung politik Indonesia semakin besar. Persaingan untuk mendapatkan suara melewati ambang batas parlemen semakin ketat. Dan, suara perempuan adalah potensi yang tidak bisa diabaikan. Untuk itu, demi mendulang suara perempuan, Partai Hanura hari ini, Minggu (5/6/2011), mendeklarasikan berdirinya Srikandi Hanura di Balai Kartini, Jakarta. Srikandi Hanura didirikan sebagai salah satu organisasi sayap partai yang diharapkan bisa menambah jumlah suara pemilih Partai Hanura, terutama dari kaum perempuan.
Ketua Umum Srikandi Hanura Miryam S Haryani mengatakan, jika ambang batas parlemen pada Pemilu 2009 hanya 2,5 persen, Srikandi Hanura memperkirakan ambang batas akan naik pada pemilu mendatang. "Itu angka yang cukup berat untuk partai menengah seperti Hanura. Dengan tantangan ini, kami coba dirikan organisasi ini untuk mengupayakan intensitas Hanura dalam meraih jumlah pemilih Hanura, terutama dari kalangan perempuan," katanya saat memberikan sambutan.
Menurut anggota Komisi II DPR 2009-2014 ini, Srikandi Indonesia akan mencapai tujuan tersebut melalui sejumlah program unggulan, seperti posyandu keliling serta kegiatan usaha rumahan, skala mikro, kecil, dan menengah. Miryam mengatakan, perempuan tak boleh diremehkan dalam tugas-tugas meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk dalam tugas politik.
"Kami bukan penghias teman, tapi srikandi yang cerdas dan siap berperang dalam barata yudha pemilu mendatang," tandasnya.
Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier, yang mewakili Ketua Umum Hanura Wiranto yang tak bisa hadir, berharap Srikandi Hanura bisa bekerja dengan baik untuk mencapai tujuannya. Dalam percaturan politik, Fuad menyatakan bahwa perempuan tak bisa lagi diremehkan begitu saja.
"Dalam pengalaman, pemilih perempuan adalah pemilih yang paling berhati nurani, paling perhatian untuk pemilu. Kami berharap, dengan Srikandi, akan makin baik merebut kekuasaan supaya yang diamanatkan bisa tercapai," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.