Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunggah Foto Dilaporkan ke Polda

Kompas.com - 12/05/2011, 19:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Noura Dian Hartarony, Kamis (12/5/2011), melaporkan Kartika Djumadi, yang diduga mengunggah foto dirinya di akun Twitter, ke Polda Metro Jaya.

Saat menyampaikan laporannya ke Polda Metro Jaya, Kamis, Noura membantah dirinya mengunjungi kelab malam Black Cat belakangan ini.

"Semua tuduhan itu tidak benar. Apa yang terjadi malam itu atau di tempat yang dituduhkan kemudian katanya sebulan lalu, tidak benar tidak pernah terjadi. Selama bulan April saya tidak pernah ke sana. Terakhir ke tempat itu tahun 2009," ucap Noura.

Kuasa hukum Noura, Teguh Rahardjo, mengatakan, pihaknya yakin bahwa orang yang mengunggah pertama kali adalah Kartika Djumadi, yang juga merupakan teman Naura. "Kartika adalah pemilik akun Twitter itu sendiri, dengan nama Twitter 'Dede'," tuturnya.

Ia merasa yakin, Kartika-lah yang mengunggah foto itu lantaran ada info yang terpercaya bahwa akun Twitter "Dede" adalah benar milik Kartika.

"Nanti akan kita lihat dari hasil penyidikan apakah benar dugaan ini terhadap orang yang kami laporkan," ujarnya.

Noura mengadukan Kartika dengan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, atau Pasal 27 Ayat 3 Jo Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Kami laporkan dengan Undang-Undang ITE. Ini fitnah, perbuatan memberikan keterangan palsu, memberikan keterangan tidak benar di jejaring sosial Twitter," kata Teguh.

Sejak akhir pekan lalu beredar kabar bahwa seorang anggota Dewan asal Fraksi Partai Gerindra mabuk di kelab malam Black Cat pada 5 Mei 2011. Dalam keadaan mabuk, anggota DPR itu menaiki meja bar dan membagikan kartu nama kepada pengunjung kelab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com