Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Kodok Pun Ketawa Lihat Kamaruddin

Kompas.com - 09/05/2011, 18:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mempertanyakan kapasitas mantan kuasa hukum tersangka kasus dugaan suap Sesmenpora Rosa Manullang, Kamaruddin Simanjuntak. Saat berstatus sebagai pengacara Rosa, Kamaruddin mengungkapkan bahwa atasan kliennya, seorang petinggi partai penguasa, memerintahkan Rosa menemani pejabat PT Duta Graha Indah M El Idris untuk menemui Sesmenpora Wafid Muharram. Ia bahkan menyebut atasan kliennya adalah bendahara umum partai dan masih berstatus anggota Komisi III DPR.

"(mantan) Pengacara Rosa (Kamaruddin) saya lihat bukan pengacara hukum, tapi pengacara politik. Apa urusannya dia ngomong politik. Kalau ada fakta bukti hukum, silakan dia tunjukkan. Jadi enggak gini, ngomong Partai Demokrat, ngomong ini-itu. Nanti kodok pun ketawa melihat pengacara kayak gitu," kata Ruhut, yang juga anggota Komisi III DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/5/2011).

Menurut dia, jika memiliki bukti-bukti valid mengenai keterlibatan politisi Partai Demokrat, Kamaruddin agar segera menyerahkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. "Jangan kaitkan ke macam-macam. Itu saja, pada ahkirnya kliennya (Rosa) gerah dan dicabut kuasanya, kan, karena itu," kata Ruhut.

Belakangan muncul nama Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dan anggota Komisi X asal Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh. Keduanya, menurut informasi, saat ini tak berada di Tanah Air. Ruhut menampik bahwa kepergian Angelina Sondakh dan Nazaruddin karena menghindari pemberitaan seputar keduanya meskipun keduanya tidak terlihat hadir pada hari pertama Rapat Paripurna DPR setelah satu bulan menjalani masa reses.

"Angelina, katanya, ke Belanda. Saya sudah minta untuk dihubungi karena masa reses sudah selesai, jadi dia segera pulang kembali. Kalau Nazaruddin, kan, umrah, masa orang umrah kita paksa untuk pulang. Saya tidak tahu kapan perginya. Saya, kan, orangnya positive thinking, jadi bilangnya pergi umrah ya sudah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com