Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radikalisasi Tak Akan Banyak Berubah

Kompas.com - 04/05/2011, 19:43 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Tewasnya Osama bin Laden bakal menjadi kampanye global yang setara dengan tuntutan Karl Marx terhadap kapitalisme dan imperialisme pada awal abad ke-20. Osama dikenal getol mengampanyekan gerakan mendasar tuntutan atas keadilan distribusi modal, yang ditandai oleh serangan terhadap World Trade Centre di Amerika Serikat.

"Tuntutan Osama akan amat mengenai di hati generasi muda Muslim kemudian. Ini bisa menjadi sumber asumsi betapa radikalisasi agama sebagai bentuk aksi dari protes atas ketidakadilan itu tidak akan banyak berubah meski pemimpinnya sudah tidak ada. Sebab, ketidakadilan merupakan isu yang universal," papar Dr Bazri Zain, pengajar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, Rabu (4/5/2011).

Osama sendiri tidak cukup populer di kalangan generasi muda Muslim saat ini, tetapi pernyataan-pernyataannya yang lebih populer mengena karena tuntutan ketidakadilan itu. "Mungkin malah lebih populer Abu Bakar Ba'asyir dibandingkan dengan Osama. Namun, kedua tokoh ini berbeda tujuan gerakannya. Osama untuk tuntutan keadilan geopolitik dan geoekonomi, sementara Ba'asyir untuk Islam establishment, yang mengacu pada ide negara Islam," kata Bazri.

Menurut Bazri, posisi perjuangan Osama sudah cukup jelas. Itu antara lain oleh pernyataan Presiden AS Barack Obama sendiri bahwa AS tidak memerangi Islam, tetapi memerangi terorisme. Ini sesuai dengan pernyataan-pernyataan Osama dalam kampanyenya lewat video dan buku yang beredar di kalangan aktivis gerakan radikal dan di internet, dan serangannya terhadap pemerintah atau aparat negara Muslim sendiri.

Bazri mengategorikan tuntutan Osama atas ketidakadilan distribusi kapital ini sama dengan tuntutan Karl Marx lewat perjuangan kelas dan kaum buruh dalam buku manifestonya yang sudah menyejarah itu.

"Saya lebih melihat hubungan antara Marx dan Osama. Betapa teriakan ketidakadilan yang dirasakan sebagai cekaman kemiskinan di negara-negara berpenduduk Muslim sesungguhnya masih sama saja dengan yang diteriakkan oleh penduduk kawasan korban kolonialisme dan imperialisme di sepanjang abad ke-19 dan abad ke-20," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com