Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Menteri NII: Al-Zaytun Dibiayai NII

Kompas.com - 04/05/2011, 19:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Imam Supriyanto, salah satu pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, mengatakan, sebagian besar kegiatan Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, dibiayai dari dana yang dikumpulkan jaringan Negara Islam Indonesia KW 9 pimpinan Panji Gumilang.

"80 persen subsidi dari NII," kata Imam saat melaporkan Panji Gumilang, pimpinan Al-Zaytun, di Mabes Polri, Rabu (4/5/2011).

Imam, yang pernah menjadi Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia, melaporkan Panji dengan sangkaan memalsukan dokumen kepengurusan yayasan. Ia mengatakan, setiap santri hanya mengeluarkan biaya sekitar 3.500 dollar AS selama enam tahun pendidikan.

"Di permukaan bilangnya subsidi dari yayasan. Dari mana uang yayasan? Sekarang jumlah siswa sudah 2.500 orang," kata pria yang dicoret dari susunan pendiri dan pembina yayasan itu.

Menurut Imam, dana yang terkumpul sejak tahun 1992 hingga saat ini mencapai Rp 350 miliar. "Itu obligasi. Negara pinjam kepada umat. Pada waktu itu negara janji lima tahun dikembalikan. Umat ada yang jual rumah, tanah, warisan. Saya pribadi sumbang Rp 50 juta waktu itu," papar pria yang mengaku sempat bergabung dengan NII selama 20 tahun.

Meski demikian, lanjut Imam, orangtua tidak perlu khawatir menitipkan anaknya untuk dididik di Al-Zaytun. Pasalnya, kata dia, ideologi NII tidak disisipkan dalam pengajaran.

"Orangtua enggak perlu khawatir. Enggak akan berani mereka sebar ideologi," ucapnya.

Imam menambahkan, Panji hanya menjadikan lembaga pendidikan untuk mendongkrak namanya setelah dua pertiga anggota NII keluar. Perkiraan dia, jumlah anggota NII saat ini hanya sekitar 50.000 orang yang tersebar di Indonesia dan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Setelah Panji tak dapat dukungan dari internal, dia mau dongkrak namanya lewat pendidikan. Mungkin nanti akan ditawari jabatan publik. Setelah itu, dia tawarkan ideologinya untuk bangsa dan negara," katanya.

Imam mengaku memiliki bukti-bukti apa yang selama ini dia ungkapkan. Ia masih mengumpulkan bukti-bukti lain sebelum melaporkan Panji dengan sangkaan makar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com