Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Semua Sedang Proses

Kompas.com - 01/05/2011, 14:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono tak mau memastikan nasib anak buah kapal MV Sinar Kudus yang sebulan lebih dibajak perompak Somalia. Di Jakarta, Minggu (1/5/2011), Panglima TNI hanya menyatakan proses pembebasan masih berlangsung.

"Sedang proses. Semua sedang proses, itu saja yang bisa saya sampaikan," katanya, usai memimpin apel kesiapan pengamanan KTT ke-18 ASEAN di Jakarta, Minggu (1/5/2011).

Ketika ditanya lagi mengenai proses tersebut apakah melibatkan aparat TNI yang telah dikerahkan untuk membebaskan kapal milik PT Samudra Indonesia itu, Panglima TNI irit komentar. "Semua sedang dalam proses," katanya lagi.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene sebelumnya mengaku belum mendapat konfirmasi tentang pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia sejak 16 Maret 2011 lalu. Menurutnya, kesepakatan pembebasan MV Sinar Kudus merupakan kesepakatan antara pemilik kapal dan perompak.

Michael juga belum bisa memberikan penjelasan terkait pembayaran uang tebusan yang disebut sebesar 4,5 juta dolar AS. Kesepakatan soal uang tebusan, katanya, merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dan para pembajak.

Pihak Samudera Indonesia sebagai pemilik kapal juga belum memastikan pembebasan tersebut. Saat dihubungi, Minggu (1/5/2011), Direktur Utama PT Samudera Indonesia David Batubara mengatakan, hingga saat ini proses pembebasan masih berjalan. Ia mengatakan, semua awak belum bebas sepenuhnya karena kapal masih di bawah kendali perompak.

Seperti dilansir Kantor Berita Reuters, perompak Somalia membebaskan kapal barang milik Indonesia setelah pemilik kapal membayar uang tebusan 4,5 juta dollar As atau sekitar Rp 38 miliar, Sabtu (30/4/2011). Sitsu web Somalia Report melansir meski telah dibebaskan, kapal belum bergerak dan perompak masih di atas kapal tersebut.

Kapal Sinar Kudus dibajak 16 Maret 2011 lalu dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda, membawa muatan bijih nikel senilai Rp 1,5 triliun. Kapal tersebut kemudian dipaksa labuh jangkar di perairan Teluk Aden dan dekat dengan pantai Somalia yang dikuasai perompak sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com