Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Tak Mau Terjebak Soal Capres

Kompas.com - 23/04/2011, 14:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto mengatakan, Hanura belum mau terjebak pada urusan calon presiden atau capres. "Ini seakan kita berorientasi (hanya pada) kekuasaan, lalu mengingkari misi kerakyatan partai kami," kata Wiranto kepada pers di Jakarta, Sabtu (23/4/2011).

Wiranto mengatakan itu usai memberi pengarahan pada Pembukaan Rapat Pemantapan Program Pemenangan Pemilu DPP Partai Hanura yang digelar Bappilu partai tersebut.

Menjawab pertanyaan tentang wacana capres independen karena faktor merosotnya kepercayaan publik terhadap capres parpol, Wiranto pun terkesan tidak mau berkomentar lebih.

"Capres independen? Terserah. Tetapi, ini berarti kita terjebak lagi pada merombak-rombak sistem. Janganlah kita terbiasa terburu-buru mencari jalan keluar, jadi hanya ingin menjawab sesuatu karena ada kekecewaan. Ini tak benar dalam berdemokrasi yang sesuai konstitusi," tandasnya.

Sebaiknya, lanjut Wiranto, sistemnya diperkuat dulu dan diperbaiki aplikasinya, lalu disempurnakan pada proses berdemokrasinya. "Apa kita mau terus amandemen lagi (UUD)?" tanyanya.

Kutu Loncat

Sementara itu, mengenai fenomena ’kutu loncat’, Wiranto mengatakan, pada partai-partai berbasis ideologi, tindakan ini benar-benar tabu, memalukan dan haram. "Karena ini soal ideologi. Tetapi kan ini agaknya berubah, terutama di era kebebasan pascareformasi, di mana partai tak berbasis ideologi, tapi pragmatis," ungkapnya.

Makanya, menurut Wiranto, hanya untuk mendapatkan kekuasaan atau mempertahankan power-nya, seseorang bisa pindah partai. "Jadi, demi kekuasaan, untuk kepentingan sesaat, kepentingan pribadi, bukan ideologi dan hati nurani. Hanya karena alasan pragamatis, tujuan singkat, kepentingan pribadi," ujarnya.

Bagi Wiranto, dengan kondisi saat ini, boleh-boleh saja itu terjadi. "Tetapi yang tidak bagus, jika hanya untuk mengamankan Tipikor, dia pindah. Ini janganlah. Dan kalau sudah ada yang terlanjur karena itu, jangan lagi," katanya.

Tommy Soeharto

Menanggapi rencana Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mendeklarasikan partai baru pada Juni nanti, Wiranto mengatakan, silahkan saja. "Memang tidak mudah (mendirikan partai). Tetapi, jika itu untuk memperbaiki citra politisi, oke aja. Bukan sebaliknya, menambah ruwet kemarakan politik di era demokrasi yang bebas begini," kata Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com