Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Labobar Jemput WNI di Jeddah

Kompas.com - 08/04/2011, 21:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengerahkan kapal penumpang KM Labobar untuk menjemput 2.928 warga negara Indonesia yang melebihi masa tinggal (overstay) di Jeddah, Arab Saudi. Saat ini mereka berada di tempat penampungan di Tarhil dan Madinatul Hujjaj.

Sebelumnya, pemerintah telah memulangkan sekitar 25.000 WNI bermasalah dari Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

KM Labobar dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/4/2011) pukul 15.00. Kapal diperkirakan akan menempuh perjalanan 4.672 mil laut selama 10 hari langsung menuju Jeddah.

"Kami akan langsung menuju Jeddah dengan kecepatan kapal 20 mil laut per jam. Sampai di sana, kami akan sadar selama tiga hari lalu bertolak kembali ke Jakarta," kata nakhoda KM Labobar Kapten Bambang Eddy Susilo, Jumat (8/4/2011) di Tanjung Priok.

Menurut Bambang, kapal tersebut mampu mengangkut 3.084 penumpang dengan 134 awak. Dalam perjalanan kali ini, KM Labobar membawa 20 anggota TNI gabungan, terdiri dari 14 personel  Batalyon Intai Amfibi Marinir, 6 personel Kopassus, serta 28 personel Polri. 

Pasukan TNI dan Polri akan mengawal perjalanan kapal untuk mengantisipasi serangan perompak. "Kami akan melewati Tanjung Somalia, makanya perlu personel pengamanan," kata Bambang.

Selain personel TNI dan Polri, juga akan ikut 13 tenaga medis dan paramedis, serta empat tim yang terdiri dari 30 orang untuk menyelesaikan administrasi keimigrasian selama di Madinatul Hujjaj dan di kapal.

"Kami berharap cuaca selama perjalanan baik dan aman. Hingga saat ini kami belum bisa menebak ketinggian ombak dalam perjalanan karena rute ke Jeddah baru kali ini kami lakukan," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com