JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Bahasyim Assifie merasa dizhalimi terkait perkara korupsi dan pencucian uang yang menjeratnya. Bahasyim mengklaim, dirinya tidak pernah melakukan seluruh yang dituduhkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam dakwaannya.
"Saya betul terzhalimi," ucap Bahasyim saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/12/2010).
Bahasyim mengatakan, seluruh hartanya yang tersimpan di rekening istri dan dua putrinya didapat dari berbagai usaha sejak 1972, sebelum ia bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Dia mengaku menyesal menjadi PNS lantaran penyidik tidak mempercayai hartanya diperoleh dari berbagai usaha.
"Keluarga saya tersiksa, apalagi saya. Saya sudah tua, menjelang pensiun luar biasa siksaan. Tidak ada satu bukti pun saya lakukan tindak pidana. Tidak ada niat saya memeras ibu Kartini. Saya mohon tunjukkan seadil-adilnya," kata Bahasyim kepada majelis hakim sebelum sidang ditutup.
Saat diperiksa, Bahasyim mengaku seluruh transaksi di rekening istri dan dua putrinya berasal dari berbagai usaha serta hasil investasi berbagai produk di Bank BNI. Bahasyim juga menyebut pernah membuka usaha studio foto, pemasangan saluran air, bisnis peralatan senjata, batu mulia, distibusi alat kecantikan berkerja sama dengan pengusaha di Cina dan bisnis hiburan dengan pengusaha di Filiphina.
Namun, di hadapan majelis hakim, Bahasyim hanya dapat membuktikan adanya kerjasama dengan pengusaha Cina dan Fhiliphina. Menurut dia, bukti usaha lain tidak tersimpan lantaran sudah dijalani puluhan tahun lalu.
Seperti diberitakan, Bahasyim didakwa memeras Kartini senilai Rp 1 miliar saat menjabat Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Jakarta Tujuh tahun 2005. Dalam berita acara pemeriksaan, Kartini mengaku terpaksa menyerahkan uang itu lantaran takut perusahaannya diganggu. Dia juga didakwa melakukan pencucian uang senilai Rp 64 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.