JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Golkar yang juga anggota Pansus Hak Angket Bank Century, Bambang Soesatyo, meluncurkan buku berjudul Skandal Gila Bank Century, Minggu (11/4/2010) di Doekoen Coffe, Jakarta. Dalam buku setebal 282 halaman ini, disebut Bambang, mengungkap banyak hal seputar skandal Bank Century yang belum terungkap ke publik melalui media massa.
"Banyak kegilaan mengenai Bank Century yang sudah diangkat dalam tulisan maupun statement saya di media massa. Tapi, banyak juga hal-hal dalam rapat tertutup yang wartawan tidak tahu, yang tidak terungkap ke publik. Ini adalah cerita di balik peristiwa yang diungkap dalam buku," kata Bambang Soesatyo.
Turut hadir dalam peluncuran tersebut, antara lain, anggota Komisi III Desmond J Mahesa, pakar hukum tata negara Irman Putra Sidin, mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli, dan anggota Dewan Pembina Gerindra Permadi.
Anggota Komisi III ini mengatakan, buku ini berisi detail-detail yang ia alami selama bertugas sebagai anggota Pansus Hak Angket. Sebagian besar isi bukunya merupakan rangkuman dari catatan-catatan harian perkembangan penyelidikan Pansus.
Awalnya, kata Bambang, buku ini berjudul Jejak Istana dalam Skandal Bank Century. Namun, karena banyak hal dan pertimbangan dari penerbit, ia pun mengubah judul bukunya seperti yang saat ini diluncurkan. "Saya akhirnya sepakat dengan judul Skandal Gila Bank Century karena memang banyak kegilaan dalam skandal ini," terangnya.
Ia mencontohkan, adalah sebuah "kegilaan" bahwa rekomendasi dari Paripurna DPR mengenai skandal senilai Rp 6,7 triliun hingga saat ini tidak digubris dan tidak ada perkembangan di tangan aparat penegak hukum.
"Gila, karena sampai saat ini kita tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas terpakainya uang sebesar itu. Dan gila juga karena uang korupsi pajak Rp 28 miliar bisa terdeteksi PPATK, sementara Rp 6,7 triliun tidak ketahuan," katanya.
Disinggung apakah Bambang siap jika bukunya ini akan menimbulkan polemik dikemudian hari, ia mengatakan bahwa bukunya merupakan tulisan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. "Ini adalah karya jurnalistik, catatan harian yang saya rangkum dan saya bukukan. Tentu ini semua dapat saya pertanggungjawabkan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.