Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P: Kata "Bangsat" Penghinaan

Kompas.com - 07/01/2010, 13:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi PDI Perjuangan, Kamis (7/1/2010) siang, telah melayangkan surat klarifikasi secara resmi kepada Fraksi Partai Demokrat atas kata "bangsat" yang dilontarkan Ruhut Sitompul kepada Gayus Lumbuun.

Surat tersebut ditujukan kepada Ketua Fraksi Partai Demokrat dan ditembuskan ke pimpinan DPR, pimpinan Badan Kehormatan, ketua-ketua fraksi, dan kepada semua media. 

Dalam surat bernomor 016/F-PDIP/DPR-RI/I/ 2010 itu, PDI Perjuangan menyampaikan keberatannya atas kata "bangsat" yang disampaikan Ruhut secara terbuka. Kata itu dinilai Fraksi PDI Perjuangan telah mencederai kehormatan lembaga DPR RI, khususnya pimpinan angket Pengusutan Kasus Bank Century. Sebagai pimpinan Pansus, bagi PDI Perjuangan, Gayus adalah pengejawantahan lembaga DPR. 

"Mengingat saudara Gayus Lumbuun yang notabene anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI sehingga, bagi fraksi, kata 'bangsat' tersebut merupakan suatu penghinaan kepada Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dan lebih khusus PDI Perjuangan sebagai partai politik," demikian bunyi surat yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. 

Melalui surat tersebut, Fraksi PDI Perjuangan juga meminta klarifikasi dari Fraksi Partai Demokrat atas umpatan Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com