Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masukan untuk Presiden, Segera Gelar Perkara Kasus Bibit-Chandra

Kompas.com - 02/11/2009, 00:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolsian diminta untuk melakukan gelar perkara di hadapan para ahli hukum independen dan tokoh masyarakat terkait tuduhan dan penahanan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (nonaktif) Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah. Tujuannya, untuk menepis ketidakpercayaan masyarakat atas proses hukum yang dilakukan polisi terhadap dua komisioner KPK tersebut.

Demikian salah satu butir rekomendasi yang disampaikan empat orang tokoh dan cendekia yang diundang secara khusus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Negara, Minggu (2/10) malam, untuk memberi masukan terkait perkembangan kasus Bibit-Chandra.

"Saat ini kepercayaan masyarakat terhadap perkara tersebut yang ditangani kepolisian dan kejaksaan sangatlah tipis. Tidak dapat dipungkiri tidak ada kepercayaan publik atas proses yang dilakukan polisi dan kejaksaan. Oleh karena itu diperlukan gelar perkara yang transparan untuk mengembalikan itu," jelas Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional Indonesia Teten Masduki yang dihubungi Kompas.com, Minggu.

Selain Teten, Presiden juga mengundang Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Praktisi hukum Todung Mulya Lubis yang sebelumnya diberitakan hadir tidak tampak.

Dalam pertemuan tersebut Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinaor Perekonomian Hatta Rajasa, Juru Bicara Kepresiden Dino Patti Djalal, dan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana.

Menurut Teten, dalam pertemuan itu disampaikan pada Presiden  masyarakat melihat ada proses hukum yang tidak normal dalam kasus Bibit-Chandra, terlebih setelah beredarnya rekaman yang diduga berisi rekayasa melemahkan KPK. Maka, selain mengusulkan gelar perkara, dalam pertemuan itu juga diusulkan agar Presiden membentuk tim independen untuk mengungkap proses hukum dan rekaman yang dimiliki KPK.

"Presiden mendengarkan masukan-masukan kami. Dia risau dengan perkembangan kasus ini dan ingin masalah ini segera selesai," ucap Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Nasional
176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

Nasional
Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

Nasional
Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Nasional
Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Nasional
Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Nasional
Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Nasional
Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com