Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Capres Diterpa Kampanye Negatif

Kompas.com - 22/06/2009, 05:32 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com-Semua tim kampanye calon presiden dan calon wakil presiden mengakui, calon yang mereka usung diterpa kampanye hitam. Namun, kampanye negatif itu tidak memengaruhi keterpilihan calonnya.

Demikian benang merah yang dapat ditarik dari percakapan dengan Yuddy Chrisnandi dari Tim Kampanye M Jusuf Kalla (JK)- Wiranto, Ketua Tim Kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, Hatta Rajasa, dan Sekretaris Umum Tim Kampanye Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, Fadli Zon, secara terpisah di Jakarta.

Yuddy, Minggu (21/6), menilai kampanye negatif yang selama ini diembuskan pihak tertentu belum serius membahayakan kampanye dan pencitraan pasangan JK-Wiranto. Karena itu, mereka tak pernah menanggapi.

”Sampai tingkat hukum, hingga saat ini belum pernah. Masih banyak hal positif yang bisa diangkat dari hasil kerja dan potensi JK yang bisa disampaikan,” kata Yuddy. JK-Wiranto juga masih memegang etika untuk tidak membalas tuduhan yang tak benar melalui kampanye gelap itu.

Yuddy mengakui, selama ini kampanye negatif yang dituduhkan kepada pasangan JK-Wiranto adalah terkait bisnis keluarga, soal SDM atau Semua dari Makassar, dan lumpur Lapindo. ”Namun, kampanye negatif seperti itu sekarang sudah mereda karena memang tidak benar dan tidak ada faktanya,” paparnya.

Yuddy mengatakan, kampanye negatif datang dengan berbagai cara, antara lain melalui layanan pesan singkat (SMS), selebaran, surat elektronik, atau di situs internet.

”Kami pasti akan memberikan penjelasan atas tuduhan seperti itu dengan cara yang sama. Misalnya, jika datang dari SMS, kami akan jelaskan dengan SMS pula,” tutur Yuddy lagi.

Banyak diterpa

Hatta Rajasa menilai SBY-Boediono yang didukung 24 partai politik banyak diterpa kampanye negatif. Isu yang dirasakan sebagai kampanye hitam terhadap pasangan ini antara lain penilaian bahwa Boediono mendorong neoliberalisme.

”Boediono juga dikatakan nonMuslim, atau Partai Keadilan Sejahtera disebut-sebut akan dirikan negara Islam, sampai partai tertentu mendapat jatah posisi menteri tertentu,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com