Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta ITB Jadi Pelopor Sinergi Teknologi Industri

Kompas.com - 02/03/2009, 11:55 WIB

BANDUNG, SENIN — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Senin (2/3), meminta sivitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadikan kampusnya sebagai pelopor dari sinergi riset teknologi dan industri. Jika ITB tidak menyinergikan riset teknologi dengan industri maka ITB hanya menjadi kebanggaan kampus belaka dan tidak menjadi realitas.

Hal itu disampaikan Wapres Kalla saat memberikan sambutan di acara Sidang Terbuka, peringatan Dies Natalis ke-50, dalam rangka Ulang Tahun Emas Institut Teknologi Bandung (ITB) di Auditorium Sabuga Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Senin siang.

Acara dihadiri oleh Mendiknas Bambang Sudibyo, Rektor ITB Prof DR Djoko Santoso, dan jajaran senat ITB. Sejumlah alumni ITB yang sekarang menjadi pejabat tinggi hadir di antaranya Mensesneg Hatta Radjasa, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menhub Jusman Safeii Djamal, dan Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi Aceh dan Nias Kuntoro Mangkusubroto.

"Kampus yang melakukan riset bukan hanya untuk riset semata. Akan tetapi, harus menyinergikan dengan industri. Untuk itulah, pemerintah mengambil inisiatif memberikan kebijakan otonomi agar lebih mudah bersinergi. Sinergi ITB di Bekasi beberapa waktu lalu, merupakan jalan untuk sinergi," katanya.

Menurut Wapres Kalla, jika tanpa sinergi riset teknologi dan industri, kampus ITB hanya menjadi kebanggaan masyarakat kampus saja dan bukan realitas, khususnya bagi kesejahteraan rakyat.

"Tidak ada kemakmuran tanpa nilai tambah. Tak ada nilai tambah tanpa teknologi. Dan, tidak ada teknologi tanpa pendidikan. Itulah sinergi yang berurutan ke atas," tandas Wapres Kalla.

Dalam kesempatan itu, Wapres Kalla mendapat penghargaan dari sivitas akademika ITB dengan jenis penghargaan yang disebut "Ganesa Prajamanggala Bakti Kencana". Penghargaan itu diberikan kepada Kalla atas jasa dan pengabdiannya sebagai Wapres RI yang dianggap bermakna kepada ITB. Adapun pejabat lainnya menerima penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama, Rektor Emeritus, Ganesa Widya Jasa Adiutama, dan Ganesa Wirya Jasa Adiutama. (har)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com