”Bahkan, sekadar ditiru seperti selama ini dilakukan sejumlah satuan tugas bentukan partai politik,” kata Agustadi, Rabu (11/2). Penegasannya itu dilakukan untuk terus menjaga netralitas TNI, terutama sepanjang masa Pemilu 2009. Sejumlah upaya, menurut dia, juga telah dilakukan, seperti menggelar kerja sama dengan Kejaksaan Agung.
”Bersama Kejaksaan Agung kami sudah berkomitmen menertibkan semua atribut berbau militer yang dipakai oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Kami juga sudah menyurati Komisi Pemilihan Umum untuk memberi tahu partai-partai politik agar tidak menggunakan berbagai bentuk atribut militer,” ujar Agustadi.
Akan tetapi, Agustadi mengaku belum tahu apakah surat tersebut sudah ditindaklanjuti oleh KPU. Secara berkala, pihak TNI AD, lanjutnya, akan menggelar razia rutin di jalan-jalan. Dia minta langkah itu didukung DPR. Agustadi menyampaikan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I.
Dalam kesempatan itu, KSAD juga menegaskan, pihaknya telah mengajukan protes keras terhadap salah seorang calon anggota legislatif sebuah partai politik asal Papua Barat yang dinilai mencoba menyalahgunakan atau memanfaatkan prajurit TNI sebagai sarana kampanye pemilunya.
Harapkan dukungan
Di Bandung, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengharapkan dukungan dari keluarga militer dan para purnawirawan TNI dalam Pemilu 2009. Ia optimistis dukungan itu diperolehnya karena Wiranto yang juga mantan Panglima TNI memiliki ikatan emosional dengan kalangan tersebut.
Wiranto menyatakan hal itu seusai menjadi pembicara dalam seminar dan lokakarya nasional bertema ”Mencari Pemimpin yang Ideal bagi Indonesia”, Rabu di Universitas Padjadjaran, Bandung. Sesi pertama semiloka itu menghadirkan Wiranto sebagai pembicara, sedangkan sesi kedua diisi oleh Prabowo Subianto.
Wiranto menjelaskan, meski harus netral dalam pemilu, prajurit TNI memiliki keluarga yang berhak memilih. Kalangan itu pun berusaha disasar agar menjadi konstituen Partai Hanura.
Prabowo mengaku akan berpikir positif dan tidak mengkhawatirkan netralitas prajurit TNI dan Polri.
Ketika ditanya mengenai dukungan dari keluarga militer dan purnawirawan, Prabowo mengatakan, pendukungnya justru lebih banyak berasal dari petani dan nelayan. (dwa/REK/*)