Laporan wartawan Kompas Imam Prihadiyoko
JAKARTA, KAMIS — Departemen Agama ataupun Departemen Kesehatan mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk mengantisipasi cuaca ekstrim di Arab Saudi. Pasalnya, kota Jedah, Madinah, dan Mekah memiliki rentang suhu udara yang cukup bervariatif.
Media Center Haji Depag di Jakarta, Kamis (6/11), menyebutkan, di Jedah suhu udara pada malam hingga pagi hari berada di kisaran 15-16 derajat Celcius. Sementara itu, pada siang hari 18-23 derajat Celcius. Bahkan, hujan lebat turun pada satu dua hari terakhir ini.
Cuaca demikian tentunya berbeda jauh dengan kondisi rata-rata di Indonesia. Itu sebabnya, selain pakaian seragam yang didapat, para jemaah juga perlu membawa pakaian hangat, seperti jaket tebal dan sweater. Selain itu, jemaah yang tidak tahan dengan suhu dingin diminta untuk memakai pakaian dalam rangkap dua atau tiga.
Ketika jemaah haji bergeser ke Mekah, mereka akan menghadapi suhu yang berbeda. Saat ini di Mekah suhu pada malam hingga pagi hari berada di rentang suhu 25-27 derajat Celcius. Sementara itu, pada siang hari sekitar 27-30 derajat Celcius, sedangkan suhu udara di Medinah saat ini berada di kisaran 29-32. Kondisi cuaca ini, baik di Mekah, Madinah, maupun Jedah diprediksi akan semakin dingin saat memasuki Desember.
Selain pakaian penghangat, jemaah juga diingatkan untuk tidak malu menggunakan pelembab bibir untuk menghindari bibir pecah-pecah serta memakai pelembab kulit dan wajah untuk menghindari kering pada kulit, terutama pada bagian tumit, hidung, dan wajah. Persoalannya, jika kulit di bagian tumit ini pecah-pecah, apalagi sampai berdarah, akan sangat mengganggu aktivitas ibadah selama di Tanah Suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.