Laporan wartawan Kompas Haryo Damardono
JAKARTA, MINGGU - Direktur Indonesia Railway Watch Taufik Hidayat meminta agar pejabat negara tidak lagi menebar pesona dalam rentang 10 hari menjelang Lebaran. Sebab, seharusnya, semua pemangku kepentingan di sektor transportasi kini benar-benar memfokuskan diri pada persiapan Lebaran.
Taufik menilai, kunjungan para pejabat negara malah merepotkan personal Departemen Perhubungan, Departemen Pekerjaan Umum, ataupun petugas dari pemerintah daerah. Tenaga dan dana malah habis untuk menjamu pejabat-pejabat itu, disertai rombongannya. "Tolong hentikan," ujarnya.
Pada Minggu (21/9) Menteri Perhubungan dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dijadwalkan meninjau kesiapan Lebaran di Pelabuhan Merak hingga Lampung. Sebelumnya, Menhub meresmikan pengoperasian Kereta Rel Diesel (KRD-I) lebar spoor 1.067 di Semarang, Jumat.
Ironisnya, kereta api 2 Argo Anggrek Bromo jurusan Jakarta-Surabaya, anjlok di emplasemen Stasiun Tegal, Jumat pukul 13.18. KA itu ternyata dimuati anggota Komisi V (bidang transportasi) DPR yang hendak melihat kesiapan mudik Lebaran.
Djoko Setijowarno, Koordinator Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), bahkan menuding anjloknya KA Argo Anggrek Bromo disebabkan KA itu terpaksa berbelok di Stasiun Tegal.
Djoko menduga, KA eksekutif itu dibelokkan ke spoor 1 atas permintaan anggota DPR yang hendak menginspeksi mendadak Stasiun Tegal. Padahal, di Stasiun Tegal, KA itu biasanya melintas lurus di jalur spoor 2. Ada perbedaan karakter pada KA berkecepatan tinggi yang biasa melahap jalur lurus. KA itu cenderung canggung bila dibelokkan, ujar Djoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.