JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud- Ristek) Nadiem Makarim mengaku akan mengecek dugaan biaya program makan bergizi gratis diambil dari dana pendidikan.
"Nanti saya cek, saya baru cek, belum," ujar Nadiem saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Komisi X DPR sebelumnya curiga program makan bergizi gratis yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto bakal mengambil dana pendidikan.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyatakan, pihaknya menolak jika dana pendidikan diambil untuk mendanai program makan bergizi gratis.
Baca juga: Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Banggar DPR: Beri Keleluasaan pada Presiden Terpilih
“Saya pada posisi curiga dan ini masih perlu pembuktian. Bisa jadi kemungkinan anggaran itu (makan siang gratis) diambil dari situ (alokasi biaya pendidikan),” ujar Huda saat dihubungi awak media, Rabu (29/5/2024).
Huda menyebutkan, kecurigaan itu muncul karena mendapatkan informasi dari pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) bahwa alokasi anggaran pendidikan pada RAPBN 2025 tidak berubah.
Ia pun menduga program makan siang gratis bisa jadi salah satu pos alokasi pada biaya pendidikan dalam RAPBN 2025.
“Pagu anggarannya tidak ada kenaikan dari eksisting tahun 2024 ini. Padahal, anggaran pendidikan kita kan sudah mencapai 20 persen kan sudah sampai 700 (triliun) itu,” kata Huda.
Baca juga: Program Makan Siang Gratis Berubah Jadi Makan Bergizi Gratis, Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengingatkan, konstitusi sudah mengatur bahwa 20 persen dari APBN mesti dialokasikan untuk biaya pendidikan.
Huda khawatir ada banyak program pendidikan yang tidak berjalan optimal apabila dananya digunakan untuk program makan siang gratis.
“Nah kalau ini terjadi, semakin akan membebani anggaran pendidikan 20 persen yang tidak sepenuhnya untuk pembiayaan pendidikan,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.