JAKARTA, KOMPAS.com - Anan Nawipa, anggota Organisasi Papua Merdeka yang diduga menembak Danramil 1703-4/Aradide Paniai, Lettu Inf (Anumerta) Oktovianus Sogalrey, diketahui telah bergabung ke organisasi itu selama setahun.
Hal ini diketahui setelah Anan diperiksa Satuan Intelijen TNI yang tergabung Komando Operasi (Koops) Habema, usai ditangkap aparat keamanan pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
“Anan Nawipa merupakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelompok Osea Satu Boma,” ujar Penerangan Koops Habema Letkol (Arh) Yogi Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2024).
Baca juga: Sosok Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide, Sering Diberi Sembako oleh Korban
Menurut Yogi, selama bergabung ke dalam kelompok tersebut, Anan bermarkas di Markas Kebo.
“Pemeriksaan oleh Satintel Koops Hambema terhadap penembak Danramil Aradide Paniai merupakan upaya aparat keamanan dalam meyakinkan pelaku sebenarnya demi penegakan hukum yang berlaku,” kata Yogi.
Hingga saat ini, aparat keamanan beserta Koops Habema terus mencari anggota OPM kelompok Osea Satu Boma yang lain.
Diketahui, pada 11 April 2024, Danramil 1703-4/Aradide Paniai, Lettu Inf (Anumerta) Oktovianus Sogalrey tewas seusai ditembak oleh anggota OPM di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, Paniai, Papua Tengah.
Baca juga: KKB Mengaku Bertanggung Jawab atas Kematian Danramil 04 Aradide
Dalam video yang beredar di media sosial, korban terlihat mengendarai sepeda motor seorang diri. Oktavianus melewati jalanan sepi di sekitar hutan.
Kemudian, dilansir dari Kompas.id, terdengar sejumlah bunyi tembakan yang bersumber dari samping perekam video menuju arah Oktovianus.
Dalam rekaman itu, korban yang sudah jatuh dan tidak berdaya kembali diserang dengan senjata tajam. OPM mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.