Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Orang yang Kerap Protes Pembangunan Proyek Baru, Gibran: Begitu Nyobain Rebutan

Kompas.com - 03/02/2024, 16:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyindir orang-orang yang suka protes terkait pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Hal itu diungkapkan Gibran dalam acara “Bincang Ekonomi Kota Kreatif” di Gedung Inovasi Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (3/2/2024).

“Orang-orang kita itu kalau ada pembangunan atau ada yang baru-baru itu pasti awal-awalnya pada protes,” kata Gibran.

Baca juga: Setelah Blusukan ke Pasar Kemiri Depok, Gibran Kunjungi Pasar Modern BSD City

Gibran mencontohkan pembangunan jalan tol yang kerap diprotes.

“Jalan tol dibangun protes, tapi ketika sudah nyobain rebutan,” ujar Wali Kota Surakarta itu.

Gibran juga menyinggung soal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang juga awalnya diprotes, namun kini selalu ramai penumpang.

“Jadi penting sekali yang namanya pemerataan, pembangunan, pembukaan akses, konektivitas. Itu penting sekali,” ujar Gibran.

Baca juga: Yakin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, Kaesang: Dari Survei-survei Sudah Kelihatan

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menilai, saat ini masyarakat sudah beruntung karena sudah ada jalan tol, jalan nasional, MRT, LRT, hingga kereta cepat.

“Tapi kalau saya berkunjung misalnya ke Papua, Maluku, dan lain-lain, infrastruktur masih sangat kurang sekali. Makanya kemarin waktu debat saya banyak bicara masalah IKN,” ujar Gibran.

Menurut Gibran, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) penting sekali sebagai simbol pemerataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com