Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadernya Joget di Kantor Kemendag, PAN: Itu Bukan Kampanye

Kompas.com - 08/12/2023, 10:54 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan, video viral yang menampilkan kader perempuannya berjoget di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) bukan merupakan bentuk kampanye.

"Itu tidak kampanye dan tidak menggunakan fasilitas kantor," kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi kepada Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

Ia menyatakan, kedatangan kadernya ke kantor Kementerian Perdagangan bukan untuk berkampanye.

Dia bilang, kader yang merupakan tim blue squad itu hanya bersilaturahmi dan berharap agar Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum (Ketum PAN) mendukung pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Itu tim blue squad dalam bidang seni dan kebudayaan. (Mereka) Silaturahmi dan berharap Pak Mendag mendukung pemberdayaan UMKM. Di samping seni, mereka juga memiliki usaha UMKM," ucap Viva.

"Soal tempat, ya di KPU, di istana, dan di beberapa kementerian juga sering ada acara musik dan berjoget ria sebagai tanda kegembiraan. Jadi, itu bukan kampanye ya," imbuhnya.

Baca juga: Kader PAN Diduga Joget di Kantor Kemendag, Ketua Bawaslu: Sudah Jadi Perhatian, Sedang Dikaji


Sebelumnya diberitakan, beredar video menampilkan sejumlah anggota perempuan PAN berjoget di sebuah ruangan yang diduga berada di Kantor Kemendag.

Adapun Menteri Perdagangan adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Dari video yang beredar, setidaknya terlihat tujuh anggota PAN berjoget TikTok. Di belakang mereka, ada logo Garuda dan tulisan "Kementerian Perdagangan Republik Indonesia".

Video viral ini lantas disoroti oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengaku pihaknya sudah mencermati video viral tersebut, meskipun sampai saat ini belum ada laporan yang masuk terkait kasus tersebut.

"Laporan enggak (ada). Tapi sudah jadi perhatian kita, sekarang lagi kita kaji," kata Bagja ditemui di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Bagja mengimbau bahwa kantor pemerintahan tidak boleh menjadi arena politik Pemilu. Hal tersebut, kata dia, ada dalam aturan Undang-undang Pemilu. Namun ia tak mengungkapkan aturan yang dimaksud.

"Tidak boleh ada penyalahgunaan kantor pemerintah untuk sarana politik peserta pemilu tertentu. Tidak boleh. Ada kok dalam UU pemilu. Dibaca lagi," pesan Bagja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com