JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal bantu rumah sakit (KBRS) TNI AL, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 siap berangkat melaksanakan misi kemanusiaan untuk membantu korban perang di Jalur Gaza.
“Personel KRI dr Radjiman menyatakan siap,” kata Komandan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Kolonel Bayu Dwi di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (30/11/2023).
Bayu mengatakan, KRI dr Radjiman akan membawa 163 personel, 16 di antaranya personel atau pegawai medis.
Baca juga: Spesifikasi KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 yang Bakal Jadi Kapal RS di Gaza, Palestina
Namun, Bayu mengatakan, keberangkatan masih menunggu kabar lebih lanjut dari pemerintah.
“Masih menunggu, (tujuan awal) kami juga belum tahu,” ujar Bayu.
Sebelumnya, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 tiba di Dermaga Kolinlamil, Kamis, sekitar pukul 14.40 WIB.
Adapun kapal diberangkatkan dari Markas Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/11/2023).
Kapal juga telah dicat putih dan dicek performanya.
Baca juga: KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Tiba di Jakarta Sebelum Misi Kemanusiaan ke Palestina
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, kapal rumah sakit milik TNI AL itu memang harus dicat putih sebelum dikirim untuk membantu korban perang di Jalur Gaza.
Pengecatan putih itu agar sesuai dengan Konvensi Jenewa IV maupun aturan San Remo Manual terkait konflik bersenjata di laut.
“Kapal rumah sakit sedang dilaksanakan docking, untuk pengecetan diberikan warna putih karena sesuai aturan Konvensi Jenewa maupun aturan dari San Remo Manual bahwa kapal rumah sakit itu harusnya dicat dengan warna putih. Jadi itu sudah disiapkan,” kata Ali di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Senin (20/11/2023).
KSAL menambahkan, pemberangkatan kapal rumah sakit TNI AL menunggu lampu hijau dari Mesir sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Israel.
“Kami belum tahu negaranya, masih menunggu izin dari pemerintah Mesir terutama, karena Mesir dianggap yang terdekat dengan perbatasan Gaza. Mungkin nanti (ditempatkan) di El Arish,” ucap Ali.
“Kalau Mesir sudah membuka izin, maka kapal akan berangkat,” tutur KSAL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.