Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tokoh Deklarasikan JAGA Pemilu, Awasi Pemilu 2024 agar Tak Ada Penyimpangan

Kompas.com - 21/11/2023, 22:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Puluhan tokoh nasional mendeklarasikan sebuah gerakan masyarakat bernama JAGA Pemilu yang akan mengawasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar dapat terlaksana secara demokratis, jujur, adil, terbuka, dan partisipatif.

"Gerakan JAGA Pemilu bertujuan untuk memastikan bahwa setiap aktor kunci kepemiluan, yaitu penyelenggara pemilu, peserta pemilu, dan juga pemilih, melaksanakan fungsi masing-masing secara berintegritas dan tidak adanya penyimpangan dalam proses pemilu," kata Luky Djani, salah satu inisiator JAGA Pemilu, Selasa (21/11/2023).

Luky menuturkan, gerakan ini juga mengajak masyarakat untuk aktif menjaga agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan sempit memenangkan Pemilu 2024.

Baca juga: Netralitas Aparat Desa Patut Ditegakkan Supaya Persaingan Pemilu-Pilpres Tetap Seimbang

Ia pun menyampaikan ada empat prahara yang mengusik etika politik seusai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat usia pencalonan presiden dan wakil presiden.

Empat hal itu adalah, kecenderungan pada praktik politik dinasti, tendensi arah kekuasaan menuju politik tirani dengan memanfaatkan institusi hukum, potensi penyalahgunaan birokrasi dan anggaran negara untuk memenangkan pemilu, serta lemahnya akuntabilitas dan buruknya pelaksanaan pemilu.

"Keempat prahara ini akan berdampak pada tidak terlaksananya pemilu secara jujur dan adil. Hal ini dapat berbuntut pada konflik sosial yang sangat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," ujar Luky.

Baca juga: Soal Dukungan Perangkat Desa Dinilai Langgar Pemilu, Gibran: Kalau Ada Teguran, Kami Terima

Ia mengatakan, JAGA Pemilu akan mempersiapkan sebuah platform yang akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan pemilu dan melaporkan jika ada kecurangan.

"Kami sudah ada platform di media sosial, Instagram, FB, Twitter, TikTok Jaga Pemilu. Warga bisa laporkan jika merasa kecurangan, kami akan proses. Kami akan ikuti standar pelaporan agar bisa ditindaklanjuti pihak penyelenggara terutama Bawaslu," kata dia.

Inisiator JAGA Pemilu lainnya, Erry Riana Hardjapamekas menambahkan bahwa tokoh-tokoh yang bergabung dalam gerakan ini adalah orang-orang yang terpilih karena nonpartisan, imparsial, dan independen.

"Kelompok ini begitu pedulinya terhadap hal-hal yang tadi dikhawatirka dan oleh karena itu kami berkumpul dan kemudian mendeklarasikan manifesto ini. Selanjutnya kami akan melakukan pengawasan atau menjaga proses pemilu dari hal-hal yang tidak baik, terutama kecurangan ataupun penyimpangan dari aturan yang berlaku," kata dia.

Berikut ini daftar tokoh yang mendeklarasikan gerakan JAGA Pemilu:

1. Abigail Limuria (Co-initiator BijakMemilih dan Co-founder What Is Up, Indonesia)

2. Dr. Afrizal Tjoetra (sosiolog FISIP USU)

3. Dr. Airlangga Pribadi (Dosen FISIP Unair, kolumnis)

4. Prof. Dr. Akmal Taher (ahli bedah, mantan Dirut RSCM)

5. Amiruddin Al Rahab (mantan Komisioner Komnas HAM)

6. Andhyta F. Utami (Co-founder ThinkPolicy dan Co-initiator BijakMemilih)

7. Andriko Otang (Direktur Eksekutif TURC)

8. Anton Supit (pengusaha)

9. Anwar Saragih, MA (dosen FISIP USU)

10. Arianto Sangaji (akademisi, ahli ekonomi pertambangan, Sulteng)

11. Prof. Dr. Arif Satria (Rektor IPB)

12. Arief Budiman (mantan Ketua KPU)

13. Arief T. Surowidjojo (pengacara senior)

14. Dr. A. Prasetyantoko (ekonom, mantan Rektor Unika Atmajaya)

15. Bakti Nusa Madani (Komisaris Daerah PP PMKRI)

16. Bambang Harymurti (mantan Pemred Tempo)

17. Benny Sutrisno (pengusaha)

18. Bivitri Susanti (ahli hukum tata negara, pendiri PSHK)

19. Prof. Dr. Budi Setiyono (mantan Wakil Rektor III Undip)

20. Chandra Hamzah (mantan Komisioner KPK)

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com