Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Kemungkinan AHY Jadi Menteri Jokowi, Demokrat: Mudah-mudahan Saja

Kompas.com - 06/10/2023, 17:39 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan tak menutup kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Menurut dia, Demokrat tak menutup pintu jika diajak Presiden Joko Widodo untuk memperkuat kabinetnya.

“Ya tentu kalau ada kepercayaan itu tentu bagus,” ujar Syarief pada Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: PAN Anggap Pemerintah Kian Kuat jika Demokrat Masuk Kabinet

Meski begitu, ia mengatakan bahwa semua keputusan ada di tangan Majelis Tinggi Demokrat.

“Mudah-mudahan saja (AHY jadi menteri). Ya enggak tahu, tergantung Majelis Tinggi,” kata dia.

Wacana soal kocok ulang kabinet muncul setelah Syahrul Yasin Limpo memutuskan mundur sebagai Menteri Pertanian karena diduga terseret perkara korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Di sisi lain, Syarief menyatakan, saat ini wacana itu belum dibahas di internal Demokrat.

Bahkan, ia mengeklaim tak mengetahui apakah benar Jokowi memberikan tawaran kursi menteri pada Demokrat.

“Saya enggak tahu kalau soal apakah ada tawaran atau tidak karena itu antara Pak Jokowi dengan Pak SBY,” tutur dia.

Baca juga: Politikus Golkar Harap Pertemuan Jokowi dan SBY Jadi Sinyal Bergabungnya Demokrat ke Kabinet

Adapun SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sudah bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (2/10/2023).

Syarief mengatakan, dalam kesempatan itu, SBY menjelaskan narasi perubahan dan perbaikan yang diusung Demokrat menghadapi Pemilu 2024.

Bagi Syarief, narasi itu bukan berarti perubahan total atas pekerjaan yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.

“Perubahan dan perbaikan itu yang baik-baik diterusin, yang kurang, diperbaiki,” kata dia.

Baca juga: Ditanya soal Kemungkinan Demokrat Masuk Kabinet, Jokowi: Rahasia

Menurut dia, Jokowi sudah memahami narasi yang diusung Demokrat dan menyatakan sepakat dengan semangat tersebut.

“Pak Jokowi prinsipnya setuju dengan apa yang dilakukan oleh Pak SBY. Kan apa yang tidak dilakukan Pak SBY (saat menjadi presiden) diteruskan, dilakukan oleh Pak Jokowi,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com