Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Semua Presiden Dapat Laporan Data Intelijen

Kompas.com - 19/09/2023, 15:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, semua Presiden RI sebelum dirinya juga mendapat laporan data intelijen.

Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi pertanyaan soal dirinya yang dikritik karena mendapat laporan data intelijen mengenai partai politik (parpol).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan, data intelijen memang diterimanya secara rutin dan mencakup laporan berbagai bidang.

"Saya itu, ya saya itu rutin saya itu rutin mendapatkan laporan baik dari intelijen di kepolisian, intelijen di TNI, intelijen di BIN. Rutin mendapatkan laporan," ujar Jokowi di PT Pindad, Jawa Barat, sebagaimana dilansir siaran YouTube Kompas TV, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Tawa Jokowi Saat Ditanya soal Data Intelijen Partai Politik...

"Baik itu berkaitan dengan politik, baik itu berkaitan dengan ekonomi, baik itu berkaitan dengan sosial, rutin dan semua Presiden (mendapat laporan) sama," tuturnya.

Presiden pun menjelaskan bahwa pelaporan data intelijen itu sudah sesuai dengan aturan undang-undang.

Sehingga, Kepala Negara meminta agar pihak-pihak yang mengkritisi menyimak aturan yang dimaksud.

"Bagaimana, masa laporannya kan memang di undang-undangnya harus laporan kepada Presiden. Kalau Badan Intelijen Negara (BIN) itu harus laporan kepada Presiden, semua ada. Coba dibuka (aturannya)," ungkap dia.

Baca juga: Jokowi Pegang Data Intelijen soal Parpol, Ada Partai yang Keberatan, tapi Ada Juga yang Mewajarkan

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku mengetahui keinginan partai politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pernyataan itu Jokowi sampaikan di depan relawan pendukungnya ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Meski demikian, Jokowi tidak mengungkap informasi apa yang ia ketahui terkait keinginan partai politik itu.

Ia hanya menyebut informasi tersebut diperoleh dari aparat intelijen di bawah kendalinya, baik Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com