Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Erick Thohir Tak Jadi Cawapres Prabowo, PAN Tetap Komitmen di KIM

Kompas.com - 09/09/2023, 05:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku bahwa partainya sudah berkomitmen untuk terus berada di barisan koalisi pendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Komitmen itu, kata dia, juga dipegang meskipun sosok calon wakil presiden (cawapres) yang terpilih nantinya bukan lah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

"Jika memang nanti dalam pembicaraan-pembicaraan di antara para ketum itu yang keluar adalah nama selain nama-nama yang sudah diusulkan, bahkan mungkin nama yang betul-betul berbeda dari usulan para ketum yang ada, saya kira, kami semua akan menghormati dan melaksanakan itu sebagai keputusan dalam pemenangan Pilpres," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Eddy mengatakan, pembahasan mengenai cawapres oleh para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) sejatinya sudah terjadwalkan.

Baca juga: Adu Elektabilitas Gibran, Erick Thohir, dan Ridwan Kamil, Siapa Jadi Bakal Cawapres Prabowo?

Akan tetapi, jadwal itu kemudian bergeser karena adanya agenda-agenda kenegaraan dari para ketum.

Terlebih, para ketum parpol KIM, yaitu Ketum Partai Gerindra Prabowo adalah Menteri Pertahanan, Ketum PAN Zulkifli Hasan merupakan Menteri Perdagangan dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian.

"Apalagi kita kemarin, para menteri yang jadi para ketum disibukkan dalam kegiatan dan hari ini Pak Zulkifli Hasan Ketum PAN berangkat bersama Pak Presiden ke India," contoh Eddy.

Baca juga: Hashim Sebut Yenny Wahid Pantas Jadi Cawapres Prabowo

Meski begitu, Wakil Ketua Komisi VII DPR ini yakin para ketum parpol KIM bakal menyepakati waktu untuk duduk bersama dalam waktu dekat guna membahas cawapres.

Pernyataan Eddy senada dengan Zulkifli Hasan yang telah mengatakan itu sebelumnya.

Pria yang karib disapa Zulhas itu mengaku tak ingin memaksakan Erick Thohir untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Dia mengatakan, langkah politik mesti mengutamakan kompromi.

“Ya kan politik tidak boleh maksa (harus) kompromi. Kompromi itu intinya musyawarah. Jadi, ambil jalan tengah,” kata Zulhas di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam.

Ia lalu menyebut bahwa kesepakatan dalam koalisi membutuhkan waktu yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com