Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Orang yang Enggak Bisa Teriak Merdeka Dideportasi Saja

Kompas.com - 21/08/2023, 23:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan, orang-orang Indonesia yang tidak bisa berteriak 'merdeka' sebaiknya dideportasi.

Megawati mengatakan, masyarakat Indonesia seharusnya dapat berteriak 'merdeka' sebagai bentuk kebanggaan karena Indonesia merupakan bangsa yang merdeka.

"Nanti bilang aja sama Pak Laoly (Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly) itu orang-orang yang enggak bisa teriak merdeka itu deportasi saja deh sana," kata Megawati di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023). l

"Lah lah iya, ngapain jadi orang Indonesia, untuk punya kebanggaan kita sudah merdeka, banyak yang masih terjajah sampai hari ini," kata dia melanjutkan.

Hal ini diucapkan Mega setelah berkali-kali mengeluhkan para hadirin yang menurutnya tidak semangat ketika berteriak 'merdeka'.

Mega ingin kemerdekaan yang diperoleh Indonesia pada 1945 tidak hanya dimaknai sebagai sebuah kemerdekaan, tetapi harus terus dirasakan oleh bangsa Indonesia.

Ia pun mengungkit cerita ayahnya, Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno yang setiap kali berteriak 'merdeka' selalu dijawab lantang oleh rakyatnya.

"Di dalam buku ini, itu bapak saya bilang, nanti baca, bahwa maukah kita merdeka? Semua tepuk tangan riuh 'mauuuu' gitu terus beliau 'merdekaaa', 'merdekaa, 'merdekaa', saya bisa bayangin 'atau mati'," kata Megawati.

Namun, menurut Megawati, hadirin yang duduk di hadapannya tidak punya semangat seperti itu karena menjawab teriakan merdeka dengan nada yang lemas.

"Kalau kayak begini, kalian ini istilahnya, sorry, kalian kayak milih mati, ya iya lah! Untuk bilang merdeka aja 'merdeka'," kata Megawati dengan nada malas-malasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com