Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gantikan Miftachul Akhyar, Anwar Iskandar Dapat Suara Bulat Jadi Ketum MUI

Kompas.com - 16/08/2023, 15:00 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara dalam rapat pleno pergantian antar waktu (PAW) Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia bulat memutuskan Kiai Anwar Iskandar sebagai pengganti.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan saat dikonfirmasi terkait hasil rapat yang digelar Selasa (15/8/2023) kemarin.

"Ya suara bulat," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Amirsyah mengatakan, ada pertimbangan yang membuat suara di kalangan organisasi ulama itu bulat.

Pertimbangan yang paling kuat adalah aspek rekomendasi langsung dari Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri.

Baca juga: Pengesahan Ketua Umum MUI yang Baru Tunggu Wapres Maruf Amin

"Dengan pertimbangan dari berbagai aspek diantaranya rekomendasi KH Miftahul Ahyar, maka dalam rapat pleno Dewan Pimpinan MUI telah menetapkan KH Anwar Iskandar sebagai Ketum MUI," kata Amirsyah.

Adapun untuk pengesahan pergantian Ketua Umum MUI disebut masih menunggu rapat paripurna yang akan dipimpin langsung oleh Dewan Pertimbangan MUI Maruf Amin.

Ketua Organizing Committe (OC) Rapat Pleno DP MUI, KH Rofiqul Umam Ahmad mengatakan, mengingat Maruf Amin juga sebagai Wakil Presiden RI, maka jadwal akan disesuaikan dengan kondisi Maruf Amin.

"Mengingat Beliau sebagai Wakil Presiden tentu sangat sibuk dengan tugas-tugas kenegaraan sehingga perlu berkonsultasi untuk jadwal Rapat Paripurna tersebut," ujar dia.

Baca juga: Profil Anwar Iskandar, Ketua Umum MUI Baru yang Gantikan Miftachul Akhyar

Sebagai informasi, Anwar Iskandar sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025.

Ia berasal dari keluarga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Banyuwangi.

Jenjang pendidikan ia tempuh dari Madrasah Ibtidaiyah (setara Sekolah Dasar) sampai Madrasah Aliyah (setara SMA) di pesantren keluarganya itu.

Sedangkan jenjang pendidikan tinggi ia tempuh di Perguruan Tinggi Tribakti Kediri dan menuntaskan program sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sekarang Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Perjalanan sebagai penggerak organisasi sudah dilakukan sejak kuliah seperti menjadi Ketua GP Ansor Kediri, dan Ketua PMII Universitas Tribakti dan PMII UIN Syarif Hidayatullah.

Kiai asal Banyuwangi ini juga pernah masuk politik praktis, menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di tahun 1998.

Selain, itu dia pernah menjadi Ketua DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama di tahun 2008 yang partainya resmi dibubarkan Juni 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com