Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok Koalisi Gemuk, PDI-P Yakin Ulangi Kesuksesan Jokowi 2014

Kompas.com - 15/08/2023, 18:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meyakini keroyokan koalisi gemuk yang mendukung pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 tak akan menaklukkan mereka.

Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, meyakini bahwa situasi yang terjadi saat ini tak berbeda jauh dengan Pilpres 2014, ketika koalisi ramping bentukan PDI-P berhasil memenangkan Joko Widodo atas Prabowo.

"Apa yang terjadi kan merupakan pengulangan tahun 2014. PDI-P terus bergerak ke bawah. Jadi kunci dari kemenangan pemilu itu adalah memperkuat akar rumput," kata Hasto setelah penganugerahan rekor MURI kepada partainya di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023), atas program pengobatan gratis yang berlangsung 218 hari.

Baca juga: PDI-P: Proyek Food Estate Bagian dari Kejahatan Lingkungan

Ia juga meyakini bahwa jumlah perolehan suara maupun kursi parlemen tak menjadi faktor tunggal pemenangan presiden.

Meskipun hanya didukung oleh partai-partai politik dengan perolehan suara di bawah 5 persen, yakni PPP, Hanura, dan Perindo, Hasto yakin bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menjadi magnet tersendiri yang bisa mengerek perolehan suara.

"Instrumennya sederhana, ketika Pak Ganjar Pranowo turun itu ada spontanitas dari rakyat, euforia rakyat datang, dan itu sama, ciri-ciri seorang pemimpin yang ditunjukkan oleh Bung Karno, Bu Mega, dan Pak Jokowi," kata Hasto.

Baca juga: Mengaku Flu Gara-gara Polusi Udara, Hasto: Jakarta Lama Enggak Diurus

"Berbeda dengan pileg, di dalam pilpres, kekuatan figur itu sangat penting, bagaimana sosok pemimpin yang jujur, merakyat, visioner, yang menjadi bagian dari representasi dari rakyat itu sendiri," lanjut dia.

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar masuk ke dalam koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra yang sepakat mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Minggu (13/8/2023).

Ini membuat koalisi gemuk tersebut memiliki lebih dari 40 persen kursi DPR RI dan suara sah nasional pada Pemilu 2019, jauh mengungguli koalisi PDI-P yang tak sampai 30 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com