Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Masalah Kekeringan di Papua Tengah Sudah Teratasi

Kompas.com - 08/08/2023, 12:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengeklaim, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sudah teratasi.

Muhadjir mengatakan, pesawat pengirim logistik kini sudah bisa mendarat di lapangan terbang di Distrik Agandugume sehingga suplai bantuan lebih lancar.

"Untuk masalah kekeringan di Kabupaten Puncak sekarang sudah teratasi, jadi suplai logistik sudah lancar," kata Muhadjir seusai memberi laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Ia mengungkapkan, setiap harinya ada 2,6 ton logistik yang terdiri dari berbagai jenis makanan dikirim ke distrik-distrik terdampak kekeringan.

Baca juga: Kekeringan di Papua Tengah, Pemerintah Perpanjang Masa Tanggap Darurat

Pengiriman logistik tersebut akan terus dilakukan karena daerah tersebut masih dilanda musim kering yang mengakibatkan umbi-umbian tidak bisa tumbuh.

Padahal, umbi-umbian tersebut merupakan bahan makanan pokok masyarakat setempat.

"Kita akan suplai terus ini paling enggak untuk tiga bulan ke depan dan tadi sudah mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden. Nanti kita akan membangun gudang logistik di Lembah Agandugume untuk meng-cover tiga distrik yang ada di sana," ujar Muhadjir.

Untuk diketahui, enam orang warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Baca juga: Soal Kelaparan di Papua Tengah, Pengamat: Harusnya Pemerintah Sudah Punya Solusi

Dari enam orang tersebut, satu orang adalah anak-anak. Mereka meninggal setelah mengalani lemas, diare, panas dalam, dan sakit kepala.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos), ada 7.500 jiwa yang terdampak kekeringan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla mengatakan, kekeringan ini merupakan dampak El Nino sejak awal Juni 2023.

"Fenomena hujan es yang terjadi pada awal Juni menyebabkan tanaman warga, yaitu umbi yang merupakan makanan pokok menjadi layu dan busuk. Setelah itu, tidak turun hujan sehingga tanaman warga mengalami kekeringan," kata Adrianus, dilansir dari AntaraNews.

Baca juga: Menko PMK: Pengiriman Bantuan ke Distrik Agandugume Papua Terkendala Cuaca Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com