Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Elektabilitasnya Mumpuni, Sandiaga Dinilai Sulit Dipilih Mega jadi Cawapres Ganjar

Kompas.com - 17/06/2023, 12:33 WIB
Tatang Guritno,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadi salah satu figur yang dipertimbangkan untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.

Dorongan itu semakin kuat diberikan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah Sandiaga resmi berseragam hijau.

Hal itu diakui oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebutkan bahwa Sandiaga telah diusulkan PPP untuk menjadi bakal RI-2.

Baca juga: PPP Resmi Usulkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

"(Usulan nama Sandiaga) Itu sudah disampaikan dan kemudian ya sudah direspons ya, seluruh nama-nama itu masuk," ujar Hasto dalam konferensi pers daring, Kamis (15/6/2023).

Namun, Sandiaga tak menjadi calon tunggal, PDI-P mengungkapkan ada sejumlah nama lain yang turut dipertimbangkan untuk menjadi pendamping Ganjar.

Di antaranya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lantas, bagaimana kans Sandiaga untuk bisa melaju bersama Ganjar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024?

Baca juga: Sandiaga Uno Resmi Ditunjuk Jadi Ketua Bappilu PPP

Elektabilitas mumpuni

Berdasarkan catatan Kompas.com, elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres cukup mumpuni.

Jajak pendapat Litbang Kompas Mei 2023 menunjukan tingkat elektoral mantan kader Partai Gerindra itu menempati urutan pertama dengan raihan 11,9 persen.

Angka tersebut mengungguli tingkat elektoral Ridwan Kamil yang berada di urutan kedua dengan capaian 9,3 persen.

Kemudian survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis awal Juni lalu menempatkan Sandiaga di urutan ketiga dalam simulasi 18 nama cawapres.

Tingkat elektabilitasnya berada di angka 12 persen, sementara urutan pertama diduduki oleh Erick Thohir dengan elektabilitas 15,5 persen dan urutan kedua Ridwan Kamil dengan raihan 15,4 persen.

Baca juga: Sandiaga Hadiri Rapimnas PPP, Diteriaki Wapres, Wapres! oleh Kader

Megawati tak ingin cawapres yang mengancam

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai keinginan PPP untuk mengusung Sandiaga sebagai bacawapres bakal terganjal restu dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Alasannya, Megawati tak ingin memilih bacawapres yang memiliki potensi untuk menjadi lawan dalam gelaran pilpres selanjutnya.

“Karena nanti cawapres pendamping Ganjar itu seandainya menang, dia akan kuat. Kalau cawapresnya kuat lalu mengganggu PDI-P, itu kan repot kalau punya hasrat untuk maju jadi capres 2029. Itu yang berbahaya,” papar Ujang pada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com