JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta umat Islam tidak terprovokasi atas peristiwa penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Dia mengatakan, umat Islam sebaiknya mencermati latar belakang di balik terjadinya peristiwa tersebut.
"Kepada umat Islam agar tenang dan jangan terpancing karena boleh jadi kejadian demikian merupakan bagian dari upaya provokasi agar umat Islam bereaksi membalas dendam. Lebih baik diam sambil mencermati apa ujung dari peristiwa itu," ujar Din dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Teror Penembakan Mengejutkan di Kantor MUI pada Siang Hari Bolong...
Di sisi lain, Din merasa prihatin karena di bulan Syawal 1444 Hijriah, momentum hari raya Idul Fitri yang masih terasa. Namun, peristiwa penembakan justru terjadi di tengah-tengah momentum Idul Fitri tersebut.
"Sungguh memprihatinkan itu terjadi apalagi saat umat Islam masih merayakan Idul Fitri. Patut diduga pelakunya terpapar Islamofobia. Tindakan yang menyasar kantor lembaga (MUI) akan mudah dipahami sebagai bermotif kebencian terhadap MUI atau Islam. Maka jelas Islamofobia itu ada dan nyata," kata dia.
Dia berharap agar Polri bisa mengungkap kejahatan penembakan yang meresahkan kalangan umat Islam ini dengan tuntas.
Termasuk dalang di balik aksi-aksi teror terhadap umat Islam seperti perusakan tempat ibadah, masjid dan mushala.
"Maka kepada Polri harus mampu menangkap pelakunya dan mengungkap siapa dalang yang bermain di balik layar," ucap Din.
Baca juga: Polisi: Motif Penembak Kantor MUI Ingin Diakui sebagai Wakil Nabi
Sebelumnya, kantor MUI di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, ditembak oleh orang yang tidak dikenal pada Selasa (2/5/2023) siang.
Akibat peristiwa tersebut, dua orang resepsionis di gedung MUI mengalami luka-luka.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, KTP pelaku beralamat Lampung.
Kemudian, Karyono mengungkapkan, pelaku menggunakan airsoft gun dalam melancarkan aksinya.
Pelaku disebut pingsan setelah dibekuk oleh petugas keamanan gedung MUI dan dibawa ke Puskesmas Menteng. Namun, saat diperiksa dokter puskesmas, pelaku dinyatakan meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.