Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Masyarakat Diminta Perketat Protokol Kesehatan Saat Mudik dan Lebaran

Kompas.com - 17/04/2023, 12:27 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diminta memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama masa mudik dan Hari Raya Idul Fitri 2023.

Langkah ini guna mencegah lonjakan penyebaran virus corona mengingat kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali meningkat.

“Antisipasinya supaya ini tidak menyebar, sebetulnya namanya protokol kesehatan itu harus menjadi perilaku baru,” kata Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman kepada Kompas.com, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Update 16 April 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 904 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.757.445

Protokol kesehatan yang paling sederhana yakni memakai masker di keramaian, utamanya ketika berada di ruang tertutup. Misalnya, ketika menghadiri acara buka bersama atau silaturahmi.

Jika sedang tak enak badan, disarankan untuk lebih banyak beristirahat, tidak memaksakan diri bertemu dengan orang lain, apalagi berada di keramaian. Jika terpaksa harus bepergian, masker harus selalu digunakan.

Apabila mampu, upayakan mudik menggunakan kendaraan pribadi. Disarankan pula mudik lebih awal untuk menghindari keramaian pemudik.

Baca juga: Kembali Naik, Berikut Data Kasus Covid-19 di Indonesia sejak Awal April

Sesampainya di kampung halaman, usahakan tak buru-buru melakukan kontak langsung dengan orang lain, apalagi orangtua. Bersihkan badan terlebih dahulu untuk memastikan diri sendiri tidak membawa virus yang bisa menular ke orang lain.

“Kalau sudah sampai di kampung halaman ya jangan langsung ketemu kakek neneknya, jangan langsung dipeluk cium. Mandi dulu, bersih-bersih, terus lihat kondisi kita sehat atau enggak, pakai masker dari agak jauh dulu, sampai pastikan enggak ada apa-apa,” ujar Dicky.

Tak kalah penting, masyarakat diminta menjaga kondisi kesehatan selama Ramadhan, makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Upaya ini dinilai efektif untuk meningkatkan imun.

Dicky mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus menjadi kesadaran dan gaya hidup baru setiap orang. Ini penting mengingat pemerintah telah menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Belum lagi, virus corona terus bermutasi menciptakan subvarian-subvarian virus baru yang berpotensi menurunkan imun tubuh.

Oleh karenanya, masyarakat yang belum vaksin didorong segera melakukan vaksinasi. Bagi yang sudah vaksin, diharapkan segera mendapatkan vaksin booster.

"Bagaimana personal hygiene atau family hygiene, ini yang harus jadi perilaku baru," kata Dicky.

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik baru-baru ini. Tak hanya kasus harian, kasus aktif pun menunjukkan peningkatan.

Sebelumnya, selama beberapa bulan ke belakang, penambahan kasus virus corona “hanya” berkisar di angka 200-300 kasus per hari. Kini, kasus harian tembus angka 900.

Baca juga: Waspada Bahaya Covid-19: Kasus Harian Naik Lagi, Muncul Subvarian Baru Arcturus

Tak hanya itu, penambahan jumlah kasus aktif yang semula di bawah 100 kasus per hari pun kini menyentuh angka 600 kasus.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang dirilis Minggu (16/4/2023), bertambah 904 kasus Covid-19 dalam sehari. Sehingga, total kasus virus corona sejak awal pandemi di Indonesia, 2 Maret 2020, hingga saat ini berjumlah 6.757.445 kasus.

Sementara, pada periode yang sama, bertambah 352 kasus aktif dalam sehari. Dengan penambahan tersebut, total ada 9.041 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air saat ini.

Bersamaan dengan itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa subvarian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus sudah masuk ke Indonesia. Saat ini, total ada 2 kasus subvarian Arcturus yang terkonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Muhammadiyah: Jemaah Tanpa Visa Haji Ibadahnya Sah, tapi Tak Dapat Pahala

Muhammadiyah: Jemaah Tanpa Visa Haji Ibadahnya Sah, tapi Tak Dapat Pahala

Nasional
Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

Nasional
Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Nasional
Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Nasional
Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Nasional
Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Nasional
Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Nasional
Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Nasional
Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Nasional
DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Nasional
Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com