Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Adik Brigadir Yosua Tetap Jadi Polisi: Demi Keluarga, Masih Banyak Orang Baik di Polri

Kompas.com - 28/10/2022, 16:42 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Maha Reza Rizky Hutabarat mengaku tetap bertahan menjadi polisi karena mempertimbangkan perjuangan kakak dan keluarganya.

Reza mengaku mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari Yosua, ayah, ibu, dan kakaknya sehingga bisa menjadi anggota Polri seperti sekarang.

“Karena perjuangan abang, mikir itu juga. Perjuangan abang, perjuangan mamak, bapak kakak,” kata Reza saat diwawancara secara eksklusif oleh Rosi yang tayang di Youtube Kompas TV, Rabu (27/10/2022).

Reza mengaku takut jika ia memutuskan keluar dari Polri, Yosua tidak berkenan. Ia menuturkan, selama proses mendaftar menjadi anggota polisi, Yosua telah memberikan begitu banyak bantuan.

Baca juga: Deretan Pengakuan Adik Brigadir J dalam Sidang: Sempat Digeledah Ajudan Ferdy Sambo hingga Dihalangi untuk Lihat Jenazah

Menurut Reza, Yosua mengajarkan banyak hal seputar tes jasmani, psikologi, dan lainnya sehingga akhirnya bisa menjadi polisi. Yosua telah menggunakan banyak waktu dan tenaga untuk membantunya.

“Saya takut kayak kalau misalnya saya keluar dari Polri apakah abang berkenan,” ujar Reza.

Selain itu, kata Reza, selama proses menjadi calon anggota Polri, ayah dan ibunya juga menemaninya dalam mengurus pendaftaran kepolisian.

Salah satunya adalah ketika mengurus berkas di Polres. Ia harus menempuh perjalanan darat selama 3,5 jam menggunakan sepeda motor. Ia mesti melalui jalan yang dilewati truk berukuran besar.

“Bapak, mamak nemenin saya,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Adik Brigadir Yosua Tahan Emosi setelah Dihalangi untuk Lihat Jenazah Kakaknya...

“Pakai motor jalannya jauh banget, yang dilewati truk-truk gede,” sambungnya.

Selain itu, menurut Reza, di institusi kepolisian masih terdapat banyak orang baik yang memberikan perhatian dan dukungan kepada keluarganya.

Salah satu yang ia kenang adalah mantan Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo yang memiliki kedekatan dengan keluarganya. Ketika jenderal itu dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan, keluarga Reza memberikan kenang-kenangan.

“Pas Pak Rachmad pindah ke Palembang, dikasih ulos. Karena memang Pak Rachmad baik banget ke keluarga kami, baik banget. Masih banyak kok orang-orang baik di Polri,” tuturnya.

 

Sebelumnya, Brigadir Yosua meninggal setelah ditembak di rumah dinasnya mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, Duren Tiga Jakarta Selatan.

Kasus tersebut menarik perhatian publik. Bukan hanya karena kasus polisi tembak polisi, ratusan aparat terseret karena bertindak profesional dan menutupi peristiwa yang sebenarnya.

Saat ini, kasus tersebut sedang bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sambo; istrinya, Putri Candrawathi; ajudannya Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer; dan pembantu rumah tangganya, Kuat Ma'ruf ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan berencana.

Sebanyak 35 polisi dinyatakan melanggar etik sementara 7 di polisi, termasuk Sambo, diberhentikan dengan tidak hormat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com