Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Komnas HAM: Rekam Medis Bisa Ungkap yang Sebenarnya Terjadi

Kompas.com - 24/10/2022, 13:27 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti bertambahnya korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan hari ini, Senin (24/10/2022), padahal peristiwa tersebut hampir sebulan berlalu.

Korban tersebut adalah Farzah Dwi Kurniawan berusia 20 tahun yang meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur yang menambah jumlah korban jiwa menjadi 135 orang.

Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan M Choirul Anam mengatakan, rekam medis korban yang meninggal hari ini bisa mengungkap penyebab utama kematian dalam tragedi Kanjuruhan.

"Kami kira catatan rekam medisnya itu sangat penting untuk mengungkap apa sebenarnya terjadi," ujar Anam di kantor Komnas HAM, Senin.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Jadi 135 Orang, Farzah Dwi Kurniawan Meninggal Dunia di RSSA Malang

Anam mengatakan, Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit tempat korban dirawat.

Dari pihak rumah sakit, kata Anam, sedang dilakukan pendalaman rekam medis dari korban, termasuk saat korban baru pertama kali dirawat.

"Oleh karena itu, kami berharap Rumah Sakit Saiful Anwar, timnya, melanjutkan apa yang dikatakan untuk mendalami itu," ujar Anam.

"Semoga itu (hasil pendalaman) sudah ada hasilnya, jadi tidak hanya catatan medis biasa, tapi ada rekam medik yang lebih mendasar, misalnya sampel darah dan lainnya," sambung Anam.

Sebagai informasi, anggota Tim Gabungan Aremania (TGA) Anwar mengatakan, Farzah meninggal pukul 22.50 WIB setelah menjalani perawatan kurang lebih selama 23 hari sejak tragedi terjadi.

"Almarhum sudah dari awal dirawat di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar)," ujar Anwar.

Farzah sempat dirawat di ruang ICU Covid-19 karena dinyatakan terkonfirmasi positif saat diperiksa tim medis.

Ia merupakan korban keempat yang menjalani perawatan di RSSA Malang dan meninggal dunia.

Baca juga: Javier Roca Coba Berjalan Pelan dari Luka Tragedi Kanjuruhan

Sebelumnya, supporter Arema yang juga sempat menjalani perawatan lalu meninggal dunia adalah Andi Setiawan berusia 33 tahun yang menghembuskan napas terakhir setelah 16 hari dirawat.

Kemudian Helen Prisela berusia 20 tahun, warga Desa Amadonom, Dampit, Malang yang juga meninggal di RSSA Malang setelah menjalani perawatan.

Kemudian ada Revyano Dwi Arfiansyah yang masih berusia 17 tahun, dia meninggal pada 21 Oktober 2021 di rumah sakit yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com