Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiada Lagi "Tangis Politik" Puan Maharani Saat Kenaikan Harga BBM Kini...

Kompas.com - 08/09/2022, 14:28 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani tengah mendapat sorotan tajam.

Sikap politisi PDI Perjuangan (PDI-P) itu terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipertanyakan.

Dalam rapat paripurna DPR yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022), Puan tersenyum semringah karena mendapat kejutan di hari ulang tahunnya.

Baca juga: Kala Puan Semringah Dapat Kejutan Ulang Tahun Saat Rakyat Kepung DPR demi Tolak Harga BBM Naik

Padahal, pada waktu bersamaan, Gedung DPR RI tengah dikepung dari luar oleh ribuan pendemo yang menolak kenaikan harga BBM.

Sikap Puan itu berbanding terbalik ketika PDI-P berada di luar pemerintahan. Saat pemerintahan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puan dan beberapa elite partai banteng lain bahkan menangis merespons harga BBM yang naik.

Dulu menangis

Rencana kenaikan harga BBM di era Presiden SBY sempat mendapat penolakan keras pada 2008 silam.

Penolakan salah satunya datang dari PDI-P. Di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri, PDI-P sempat mengerahkan massa untuk berunjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Baca juga: Saat Buruh Rindu Tangisan Puan Maharani di Tengah Demonstrasi Kenaikan Harga BBM di Depan Gedung DPR

Megawati bahkan menangis di hadapan publik menyoal rencana tersebut.

“Banyak rakyat lapar karena tingginya angka kemiskinan, tidak mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," kata Megawati saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional PDI-P di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 Mei 2008.

"Saya sedih melihat rakyat banyak yang menderita, padahal kita punya banyak kekayaan alam, namun angka kemiskinan tinggi," tuturnya.

Puan Maharani juga sempat menunjukkan sikap serupa. Puan yang kala itu menjadi anggota DPR dari Fraksi PDI-P menitikkan air matanya dalam dalam sidang paripurna.

Sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI-P pun kompak mengenakan setelan pakaian hitam-hitam dalam paripurna sebagai simbol penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak.

Kini semringah

Kini, air mata Puan, Megawati, atau elite PDI-P lainnya tak tampak lagi.

Padahal, Presiden Joko Widodo menaikkan harga tiga jenis BBM pada Sabtu (3/9/2022).

Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Lalu, solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com